Di Duga Gagal Tangani Virus Corona,Masyarakat Minta Kadiskes Di Copot

0
240

Bandarlampung ( Duta Lampung  Online)- Keterangan Kepala Dinas Kesehatan ( Kadiskes) Provinsi Lampung ,Dr. dr. Hj. Reihana, M.Kes, atas kebijakannya tidak melakukan karantina terhadap empat pasien positif corona dan hannya mennyaranklan isolasi mandiri atau karantina mandiri di rumahnya masing-masing, membuat geram sebagian masyarakat Kota Bandarlampung.

Pasalnya sejumlah masyarakat menilai kebijakan tersebut dianggap fatal dan justru akan memperpanjang penularan virus corona atau yang disebut Covid 19 bukan hannya di bandarlampung melainkan masyarakat provinsi Lampung. Atas kejadian tersebut masyarakat minta Gubenur Lampung mencopot jabatan Kadiskes Lampung yang sudah menjabat empat generasi ini.

“Kebijakan  dan langkah kepala dinas Provinsi Lampung kami anggap ceroboh dan fatal. Kami minta kepada Gubenur Lampung secepatnya mencopot Kadiskes Rehana. Jika ini dibiarkan akan membahayakan masyarakat,”tegas hari marcos, salah satu warga Kota Bandarlampung, saat dihubungi secara terpisah, Pada Selasa ( 31/3/2020).

Hari marcos juga mennyayangkan pihak pemerintah provinsi Lampung yang tidak merilis alamat lengkap pasien covid 19. Sehingga masih kata dia masyarakat tidak tau keberadaan alamat lengkap pasien covit 19.

“Coba bayangkan jika pasien itu ada dilingkungan kita, apa penularan virus corona akan semakin mennyebar luas. Bukti dari 1 pasien covid 19 pada minggu lalu sudah meningkat menjadi 4 dan minggu ini bahkan menjadi 8 orang yang positif terjangkit virus corona,”ujarnya.

Dikonfirmasi secara terpisah juga, kekecewaan terhadap Kadiskes dan pihak terkait Provinsi Lampung juga disampaikan oleh, H. M Irpan. Dia mengatakan hingga saat ini belum ada upaya penanganan keluarga atau masyarakat lingkungan tempat tinggalnya, pasien  positif terkena pennyakit virus corona yang  sudah dirawat di Rumah Sakit Abdul Muluk.

“Terus terang pemerintah Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung nggak becus mengantisipasi dan lalai melindungi rakyat, Pasien 04 yang positif Covid 19, yang ada di Jalan Ikan Paus, Lingkungan RT 13, LK 1, Kelurahan Pesawahan. Sudah dua hari di rawat, tapi belum ada penangan yang berkelanjutan dari Pemda terhadap masyarakat skitar rumah yang sakit. Ingat itu poooo siii tiiif, Bukan PDP atau ODP tapi Pasien 04,”tegas H.M Irpan, salah satu warga setempat, melalui pesan WhatsApp, pada Senin (30/3/2020) malam.

Irpan mengatakan, seharusnya Satgas Covid 19 yang sudah dibentuk, sigap menangani pasien yang sakit dan melakukan pencegahan terhadap kemungkinan paparan Covid 19 lebih jauh terhadap masyarakat yang tinggal disekitar tempat tinggal pasien. Jadi masih kata Irpan kalau ada korban positif terjangkit virus corona meraka harus sudah tau langkah-langkah perlindungan untuk masyarakat di sekitar tempat tinggal korban.

“Sampai hari ini penanganan masyarakat  yang kemungkinan sudah berinteraksi belum ada dari pihak pemerintah kota dan provinsi. Kita tidak tau hingga saat ini pasien 04 Covid 19  selama ini sudah melakukan interaksi dengan masyarakat. Bukan hannya melakukan semprat-semprot saja, masalah ini harus ditanggapi dengan serius,”keluh Irpan.

Intinya masih kata Irpan, pihaknya hanya minta kepada Satgass Covid 19, baik kota atau provinsi, melakukan penangan masalah keluarga dan lingkungan Rt.13, LK 1 di Kelurahan Pesawahan, kota setempat dengan serius sehingga masyarakat jadi tenang dan penyebaran Covid 19 di lingkungan tersebut dapat di atasi.

“Masyarakat lingkungan pasien covid 19 saat ini sudah sangat resah, sebab kami hawatir pennyakit tersebut menular kepada masyarakat sekitar yang belum diketahui hingga saat ini dampak penularan virus tersebut,”katanya.

Irpan juga mengatakan, hendaknya pemerintah terbuka kepada masyarakat dan media, jangan berikan informasi yang hannya berikan angin sorga dengan mengatakan pelayanan sudah baik.

“Hari ini ada yang sudah meninggal dunia, yang positif bertambah dari 4 menjadi 8, sebelumnya PDP dan ODP. Apa mereka ngeliatnya pakai kacamata kuda. Kalaupun tidak lockdown apapun namanya langkah kongkrit mencegah Covid 19 dari luar Lampung terutama daerah zona merah berbondong kelampung. Terserah, tapi jangan anggap enteng,  suruh datang Keteluk Betung di Jalan Ikan Paus bagaimana penangan yang di lakukan Satgas covid 19 terhadap warga yang berkaitan dengan pasien yang positif,”imbuhnya.

Dilansir dari laman, Rilis.co.id, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menyebut empat pasien baru yang dinyatakan positif corona tak diisolasi di rumah sakit (RS).Menurutnya, empat pasien positif corona itu merupakan hasil tracing (melacak) terhadap salah seorang pasien positif lainnya. Ia mengklaim keempat pasien itu tidak mengalami gejala sakit.“Pasien positif di Lampung jadi 8 orang. Tapi yang empat (pasien) orang ini tanpa gejala apapun. Keempatnya dari hasil tracing,” kata Reihana, Senin (30/3/2020).

Meski begitu, Reihana enggan memberikan keterangan lebih rinci terkait pasien yang di-tracing tim Diskes Lampung. Ia juga menolak membeberkan asal daerah keempat pasien baru tersebut.“Yang jelas, (empat pasien) orang-orang ini antibodinya telah terbentuk. Jadi, walaupun sudah positif Covid-19, tapi tidak ada keluhan apapun,” ujarnya.

Ia pun menganjurkan empat pasien positif corona itu melakukan isolasi mandiri atau karantina mandiri di rumahnya masing-masing.“Tidak dirawat (di rumah sakit) karena tidak ada keluhan apapun. Mereka hanya terkonfirmasi positif,” tandasnya.Diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Lampung bertambah empat orang. Total sudah delapan pasien positif corona dan satu meninggal dunia, pada Senin (30/3/2020) dini hari sekira pukul 00.30 WIB.Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 10 orang, negatif 10 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 800 orang. (*).

Editor : Della .