Jakarta, ( Duta Lampung Online) – Siapa sebenarnya pengacara keluarga Brigadir J yakni Komaruddin Simanjuntak ternyata seorang Jendral TNI.
Persisnya Mayjen TNI Purnawirawan dengan jabatan terakhir sebagai Pangdam IX/Udayana (2017). Seperti diketahui, keluarga Brigadir J telah mempercayakan pengacara berpengalaman Johnson Panjaitan dan Komaruddin Simanjutak.
Keduanya telah melaporkan kasus kematian Brigadir J ke Bareskrim Polri. Komaruddin membawa barang bukti bahwa kematian bintara asal Jambi itu telah direncanakan. Ia menyertakan bukti, salah satunya ditemukan luka sayatan yang diduga akibat penganiayaan di beberapa bagian tubuh Brigadir J.
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Komaruddin Simanjuntak adalah alumni Akmil 1985. Ia pensiun tahun 2018. Sejak pensiun ia terjun ke dunia hukum, selain itu dipercaya sebagai Ketum Umum Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Nasional (PB Pertina). Profil Komaruddin tak asing lagi jadi perbincangan ketika Cabang tinju yang digawanginya berhasil merebut 1 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu di SEA Games ke-31 Hanoi Vietnam lalu.
Profil Komarudin Simanjuntak. Mayor Jenderal TNI (Purn.) Komaruddin Simanjuntak, S.I.P., M.Si. lahir 10 Januari 1960 (62 tahun). Ia adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang sebelumnya menjabat Panglima Kodam IX/Udayana.
Komaruddin Simanjuntak, merupakan alumni Akademi Militer tahun 1985 dan mahir bidang Infanteri. Ia juga memiliki riwayat penugasan operasi di dalam negeri yakni operasi Tim Tim tahun 1992, Operasi Rajawali tahun 1995, Operasi Bakti TNI tahun 1996, Operasi Pamrahwan Ambon tahun 2000 dan Operasi Aceh tahun 2005.
Sedangkan riwayat penugasan di luar negeri adalah Malaysia (1993), Singapura (2007), Australia (2007), Kamboja (2007), Philipina (2007), dan 2008 di Peru, Jerman Barat, Jepang dan Iran.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Asisten Teritorial Kasad[2] dan Pangdam IX/Udayana. Pendidikan Umum ; SD (1973), SMP (1976), SMA (1980), Fakultas Umum (2010), S-2 Magister Ketahanan Nasional Universitas Gadjah Mada (2015)[3].
Pendidikan Militer (umum) ; AKMIL (1985), SUSSARCAB INFANTRI (1985), SUSSARPARA (1985), SUSLAPA I/INF (1990), DIKLAPA II/ INF (1995), SESKOAD (1999), SESKO TNI (2005), LEMHANNAS (2011)
Spesialis ; SUS BAHASA INGGRIS (1988), SUS BAHASA BELANDA (1983), RAIDERS (1986), AIRBORNE (1986), AIR ASSAULT (1986), AIR MOBILE (1986), INTAI TEMPUR (2016),
Riwayat Jabatan; Letnan Dua s/d Kapten, Danton I/A Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danton Ban/A Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danton SMB/Ban Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danton SLT/Ban Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danton MO-81/Ban Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Pasi-1/Intel Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danki Senapan A Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danki Bantuan Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Danki Markas Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Pasi-2/Ops Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Mayor, Dandenma Divif-2/Kostrad, Dandenpur Rajawali Divif-2/Kostrad, Wadan Yonif Linud-401/Banteng Raiders/Kostrad, Pamen Kostrad (Pendidikan Seskoad), Kasipam Sintel Divif-2/Kostrad, Kasisiapsat Sops Divif-2/Kostrad, Letnan Kolonel, Danyonif 411/6/2/Pandawa/Kostrad, Dandim 1611 Badung/Kodam IXUdayana, Kasrem 163/WSA/Kodam IX Udayana, Kolonel, Asisten Operasi Danpaspampres, Dosen Madya Seskoad, Dosen Utama Seskoad, Danrem 101/Antasari (2011), Dirdik Kodiklat TNI-AD (2012), Brigadir Jenderal, Waaster Kasad (2013), Kasdam II/Sriwijaya[5] (2015), Mayor Jenderal, Aster Kasad (2016), Pangdam IX/Udayana (2017). (*)(Sholihul)