Pekerjaan Pondasi Kelas B, Pelebaran Jalan Gajah Mada Sejumlah Rp1 M Diduga Difiktifkan

0
442
Pekerjaan Pondasi Kelas B, Pelebaran Jalan Gajah Mada Sejumlah Rp1 M Diduga Difiktifkan

Bandarlampung (Duta Lampung online)- Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B, Proyek Pelebaran Jalan Gajah Mada, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, diduga kuat fiktif. Akibat nya negara bisa dipastikan mengalami kerugian senilai Rp1 miliar lebih.herman-hn-610x367

Berdasarkan data dan hasil investigasi dilapangan dalam pengerjaan pelebaran Jalan Gajah Mada, pihak pemborong langsung melakukan penimbunan jalan tersebut menggunakan Lapis Pondasi Agregat Kelas A, itupun yang digunakan batu Kelas A yang lembut alias tidak setandar, sehingga baru ditimbun badan jalan sebagian sudah ada yang ambles. Meski ada beberapa tumpuk batu agak besar itu bukan batu Kelas B, melainkan batu Kelas A koboi, yang digunakan untuk menimbun sejumlah titik jalan yang ambles.gajah-mada-base-a-koboi-copy

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU kota setempat, Azwar,ST.,MM, saat dikonfirmasi secara tertulis, mengenai pekerjaan lapis pondasi Kelas B, yang tidak dikerjakan oleh pihak pemborong tidak bisa memberikan penjelasan. Azwar, hanya mengaku jika amblesnya pelebaran jalan disebabkan karena ada saluran PDAM yang bocor dan akan diperbaiki.

Seperti telah diberitakan sebelum nya, pekerjaan pelebaran Jalan Gajah Mada, milik Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kota Bandarlampung yang dianggarkan melalui dana APAB Tahun 2016, sejumlah Rp21 miliar lebih diduga kuat sarat dengan korupsi.gajah-mada4-bonyok-copy

Pasalnya berdasarkan data yang diperoleh banyak sejumlah pekerjaan yang tidak direalisasikan oleh rekanan pemborong. Bahkan berdasarkan data pula diduga kuat pihak Dinas PU telah melakukan penggelembungan anggaran untuk biaya pembelian sejumlah matrial hingga miliaran rupiah.

Seperti contohnya pembangunan pelebaran jembatan jalan gajah mada ada salah satu baiaya yang dianggarkan namun setelah di lakukan cek lapangan anggaran tersebut diduga tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Selain itu, pekerjaan yang dialakukan oleh rekanan pemborong terkesan tidak transfaran. Pasalnya di lokasi bangunan pihak rekanan tidak memasang papan nama proyek, sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa jumlah anggaran yang dikucurkan oleh pihak dinas PU setempat dan nama perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut.

“Kami tidak tau siapa pemborongnya pak, dan kami juga tidak tau ini proyek provinsi atau kota sebab pihak pemborong tidak memasang apapan nama proyek,”ujar salah satu masyarakat yang enggan menyebutkan namanya.gajah-mada-base-a-koboi-timbun-bonyok

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU kota setempat, Azwar,ST.,MM, saat dikonfirmasi secara tertulis mengelak jika pekerjaan proyek di Jalan Gajah Mada bermasalah. Seba masih kata ia sejumlah pekerjaan yang baru dibangun sudah rusak dikarenakan terdapat kebocoran pipa PDAM sehingga ambles. Pihaknya berjanji akan memperbaiki proyek tersebut.

“Keretakan yang terjadi pada pembangunan pelebaran jembatan tersebut disebabkan karena kesalahan dari operator eksavator, sehingga saat mundur menabrak handriel jembatan,”ujar Azwar melalui surat klarifikasi tertulisnya.

Namun sangat disayangkan oleh redaksi Duta Lampung Online, surat yang dilayangkan oleh Azwar, tidak bisa menjawab dugaan Mark-Up anggaran untuk pembelian baja tulangan U 24 dengan jumlah miliaran rupiah.

Terpisah pula, Kepala Dinas PU, kota setempat, Tirta beberapa kali disambangi di kantornya untuk dimintai tanggapan terkait sejumlah permasalahan proyek yang ada di dinas PU setempat tidak ada di kantor, menurut keterangan stafnya sedang ada dinas luar (DL).

Selain itu, beberapa pekerjaan yang diduga fiktif juga seperti pengadaan batu Kles B tidak direalisasi oleh pihak pemborong lagi-lagi pihak PPK tidak memberikan jawaban dalam surat tertulisnya meski dalam waktu yang telah ditentukan oleh redaksi apa bila tidak di jawab dianggap benar dugaan tersebut.(Tim).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here