Opini ( Duta Lampung Online)- Sudah hampir sebulan bergerilya usaha Menghubungi kawan-kawan baik yang senang menulis di media sosial dan wartawan serta desainer grafis yang korannya hampir mati namun nggak dapet dapet akhirnya gabung di Media Online , melamar. Ee diterima .
Era Eletronik begini Dunia jurnalistik berubah kertas tak lagi diperlukan , standarnya bukan melulu koran, tabloid dan majalah. Sebelum media-media konvensional itu mati, harus banting setir ke media Online , sehingga rame rame pada membuat Domain. Lantas banyaknya kesempatan itu ,
Mengapa tidak mulai menulis
Saya pun mulai membentuk wadah. Namanya RCK. Saya pun memimpikan sesuatu yang besar sesuai singkatan RCK: research, communications, knowledge dalam group maupun release
Karya-karya jurnalistik selalu lahir dari gabungan tiga aktivitas itu: Riset data, komunikasi dan pengetahuan. Apalagi buku. Butuh riset data yang lebih dalam. Butuh pengetahuan yang lebih komprehensif semua kami rangkum dan terbitkan ulang dalan website.
Pelan tapi pasti. Ada beberapa teman yang tertarik. Dari merekalah satu judul buku baru akhirnya akan segera terbit. Paling lambat akhir tahun ini. Buku tentang manajemen bisnis koran online dalam kemasan lebih popular.
Tokoh utama dalam buku ini dulu sangat terkenal. Pakar manajemen Renald Kashali menjulukinya sebagai orang yang mampu mengubah inspirasi kondisi perusahaan besar yang buruk menjadi kinclong.
Tiga puluh tahun lalu sang tokoh memulai debutnya di sebuah perusahaan plat merah yang nyaris dilikuidasi. Perusahaan itu dinilai hanya menjadi beban pemerintah. Berpuluh tahun.
Dalam 10 tahun, sang tokoh berhasil menyulap perusahaan sakit itu menjadi sangat sehat dan modern. Saat ini karyawannya tercatat lebih dari 40 ribu orang dengan lebih dari 4 ribu kantor cabang di seluruh Indonesia.
Wawancara dengan banyak narasumber sudah dimulai sejak setahun lalu. Lumayan. Dua puluh persen kontennya hampir selesai. Proses kerja masih berjalan akan dilanjutkan lagi sampai akhir bulan ini.
Pada saat bersamaan, tiga buku berikutnya sedang saya pasarkan. Mudah-mudahan ada yang gol. Target saya ketiga buku ini akan selesai bersamaan. Pada kwartal pertama tahun depan.
Proses menulis berbeda dengan menulis laporan utama di redaksi surat kabar dan majalah. Satu tema dibedah menjadi beberapa sub tema, kemudian dirangkai menjadi satu laporan.
Sedangkan Menulis buku memang lebih sulit, harus konsekwen linennya utuh , Tetapi kesulitan terbesarnya bukan pada proses menulis naskah, melainkan pada pengumpulan datanya: Data primer maupun sekunder.
Begitulah proses transformasi dari wartawan Abal Abal , yang semula Klipingan keras konvensional di Bernas, masa kini , Kedaulatan Rakyat , Suara Yogya , Suara merdeka , dan tulisan tulisan jadul tanpa format yang ditolak koran kini bebas kutitipkan ke media Online , betulan akhirnya saya menjadi WTS: Wartawan tanpa surat kabar.(jto/ SHDt)(*)