Tim Survei SMPN 8 Bandar Lampung Temukan Rumah Tak Berpenghuni

0
478
suasana PPDB Biling bandar lampung. foto ist

BANDAR LAMPUNG (DUTA LAMPUNG ONLINE) – Ada cerita unik dibagikan tim survei SMPN 8 Bandar Lampung saat melakukan survei tempat tinggal pendaftar jalur bina lingkungan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMPN tahun ini. Dari sekian kunjungan, ditemukan satu rumah pendaftar tidak berpenghuni.

Yulita Prabantarini, salah satu tim survei menceritakan hal ini, Kamis (5/7/2018) saat ditemui di sekolahnya. Menurut dia, salah satu rumah pendaftar tanpa penghuni itu terdapat di gang Tanjung, kelurahan Labuhanratu Bandar Lampung.
Rumah tanpa penguni itu menurut dia telah terpasang tulisan akan dijual oleh pemiliknya. Ia mencoba bertanya dengan masyarakat sekitar dan memang benar tidak berpenghuni. Mengetahui hal tersebut, ia berusaha menghubungi nomor telepon yang tertera di dalam formulir pendaftaran peserta.

Setelah berhasil menghubungi, pendaftar mengaku tidak lagi tinggal di daerah itu melainkan di wilayah perbatasan Lampung Selatan. Menurutnya, pendaftar hanya coba-coba mendaftarkan anaknya karena mengetahui PPDB biling di Bandar Lampung dibuka.
“Pendaftar pikir kami tidak melakukan survei ke lapangan, makanya dia coba-coba. Tetapi yang kami herankan mengapa pendaftar mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari keluruhan setempat,” kata dia.

Menurut dia, pendaftar tersebut secara otomatis dicoret atau tidak diterima pihak sekolah, karena tidak sesuai dengan berkas yang disampaikan. “Kalau pendaftar seperti ini sudah jelas tidak diterima, syarat diterima adalah keluarga miskin yang tinggal di Bandar Lampung,” kata dia.

Cerita lain dari hasil survei dalam beberapa hari terakhir ini menurut dia adalah tim  menemukan 7 pendaftar masuk dalam katagori mampu. Hal itu terlihat dari keadaan tempat  tinggal yang layak dan pendapatan ekonomi keluarga baik.
“Ternyata pendaftar biling juga ada dari keluarga mampu, tetapi tidak banyak jumlahnya. Nampaknya mereka memanfaatkan kesempatan dan tidak menyadari bahwa program ini hanya untuk keluarga miskin. Sudah dipastikan mereka ditolak,” kata dia.
Menurutnya, untuk memastikan independensi tim survey dalam melakukan tugas dilapangan, setelah mensurvei tim diminta menandatangani fakta integeritas bahwa hasil survei diperoleh adalah benar.
“Walaupun tim survei yang dipilih adalah orang-orang pilihan dan mempunyai integeritas yang baik tetapi tetap diminta menandatangani fakta initergitas. Hal ini sudah menjadi prosedur kami,” kata dia.(lpc)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here