Lampung Barat (Duta Lampung Online)- Dugaan Ijazah Palsu yang di gunakan Sarjono anggota DPRD Lampung Barat dari partai PPP kembali ramai diperbincangkan Netizen, setelah kasus ini dianggap menguap oleh sejumlah kalangan dari tingkat elit politik sampai dengan masyarakat pendukung partai PPP, dugaan ijazah palsu yang sudah dilaporkan oleh masyarakat ke Polda Lampung, September 2019 lalu, hingga saat ini belum ada kepastian hukum sampai dimana proses ini ditindak lanjuti.
Kasus ini tidaklah pelik dan rumit seperti mengungkap kasus dugaan korupsi dan tidak sepatutnya membutuhkan waktu lama, karena sejumlah barang bukti sejak awal dilaporkan dianggap cukup untuk menjerat pihak terlapor.
Maspajoni pengurus DPC PPP Lampung barat kepada Duta Lampung ketika di konfirmasi terkait kasus ini mengatakan “kita taat hukum dan kita tidak akan mengabaikan azas praduga tak bersalah, kita tunggu saja hasil pemeriksaan oleh penyidik Polda Lampung, dugaan ijazah palsu yang digunakan kader kami sepenuhnya saat ini kewenangan aparat penegak hukum, kami yakin Polda Lampung menangani kasus ini dengan profesional.” Tegas Joni

Menyikapi kasus dugaan pemalsuan ijazah ini salah seorang Akademisi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gentiaras Bandar Lampung Dr. Yunada Arpan, SE,MM berkomentar, polemik dugaan penggunaan ijazah palsu caleg terpilih DPRD Kabupaten Lampung Barat sangat menyangkan jika hal tersebut benar-benar terjadi. “Saya mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pihak yang membuka kasus ini. Permasalahan ini perlu segera dibuktikan karena menggunakan ijazah abal–abal sangat merugikan dan mecoreng dunia Pendidikan terutama institusi yang mengeluarkan ijazah tersebut. Jika laporan Pemalsuan ijasah ini bisa dibuktikan, tentu akan membawa dampak sosial yang sangat besar.
Betapa panjangnya proses seseorang untuk mendapat selembar ijazah, butuh pengorbanan waktu tenaga biaya dan pikiran, lalu tiba-tiba ada orang yang bisa memiliki ijazah tanpa melalui proses. ungkap Akademisi asal Lampung Barat ini.
Agar hal ini tidak berlarut-larut, hendaknya polisi segera menuntaskan persoalan ini dengan mengesampingkan aspek politis dan sosioligis,” tandasnya. (Ismail MB)