Lampung (Duta Lampung Online) Salah satu upaya yang dilakukan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah yang ada adalah dengan cara membuat bank sapah.
Bank sampah ini prinsipnya sama dengan bank konvensional, yg membedakan adalah kalau bank biasa masyarakat menyimpan uang. Tapi untuk Bank sampah ini masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang nantinya ditukar dengan uang.
Masyarakat diajak untuk memilah sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik di pisahkan yang nantinya akan di jadikan pupuk kompos.
Sedangkan untuk sampah non organik akan di bisahkan menjadi beberapa bagian. Misalnya sampah yang bisa di gunakan ulang seperti ember yg bocor bisa dijadikan pot bunga.
Untuk sampah non organik yang bisa di buat menjadi barang lain. Contohnya baju bekas dapat di ubah menjadi pot bunga. Dengan cara baju bekas dicelupkan kedalam cairan semen kemudian di letakan dicetakan pos dan di keringkan.
Untuk sampah non organik yg mempunyai nilai jual seperti botol plastik minuman, kertas koran, kardus, besi , Kuningan dan yglain-lainnya inilah yang akan di setor ke Bank sampah
Pembentukan Bank sampah yang diresmikan oleh Ketua RT 13 Kelurahan Gunung Terang langkapura Bandar Lampung ini di lakukan pada hari Sabtu 17 September 2022 dengan ketua Bank Sampah RT 13 yaitu Ibu Romli
Harapanya selain membatu pemerintah dalam pengelolaan sampah, menghindari banjir, penyediaan pupuk kompos juga bisa menambah penghasilan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Alit)
