BANDAR LAMPUNG (DLO)- Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), marak melakukan Oprasi Tangkap Tangan (OTT), namun tidak membuat jera para rekanan dan oknum pejabat Dinas PU terkait bermain-main dengan anggaran yang notabenenya uang rakyat. Nyatanya masih bannyak proyek yang diduga tidak sesuai dengan aturan atau dikerjakan asal-asalan.
Seperti contohnya, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan oleh kru Media Duta Lampung Online, pada Rabu ( 30/1/2019) pekerjaan jalan lintas yang ada dibatas jalur dua korpri Kota Bandar Lampung yang menghubungkan dengan Metro Kibang.
Pekerjaan yang belum cukup satu tahun dikerjakan oleh pihak dinas PU Provinsi pada Tahun 2018 sudah mengalami kerusakan. Pasalnya pada awal tahun 2019 ini, pihak dinas PU sudah melakukan tambal-sulam pelapisan Hotmix, akibat proyek yang diduga tidak berkualitas.
Selain pekerjaan tambal-sulam pihak Dinas PU provinsi juga melakukan pekerjaan pekerjaan siring beton kanan dan kiri jalan, di ruas jalan lintas provinsi yang ada di Tugu Desa Karang Annyar sampai Jalur dua kopri. Saat ini pekerjaan sudah terpasang saluran beton pracetak yudit yang diproduksi pabrik dan telah ditutup dengan plat beton dengan panjang saluran kurang lebih 150 meter sisi kiri dan kanan jalan.
Akan tetapi parahnya, pekerjaan siring beton yang ada di batas tugu Desa Karang Anyar-Metro Kibang, yang dikerjakan secara manual, diduga kuat dikerjakan secara asal-asalan. Sebab berdasar pantauan pula ketebalan ataupun mutu beton diduga tidak sesuai spesifikasi beton untuk saluran. Terlihat jelas ketebalan pekerjaan beton pada bagian tengah dan tinggi saluran kurang dari 2-3 cm.
Bisa dipastikan, pekerjaan tersebut tidak akan bertahan lama karena dinding talud beton bisa mudah rubuh saat plat beton tergeser roda mobil, karena ketebalan beton hannya setebal tempe.
Sejumlah warga yang ada disekitar proyek saat dikonfirmasi mennyayangkan cara kerja yang dilakukan oleh pihak rekanan dan Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung, yang terkesan amburadul.
“Sayang cara kerja rekanan atau kontraktor dinas PU Bina marga Provinsi Lampung yang kerja terlihat asal-asalan dan diragukan kualitasnya,” ujar salah satu warga, yang enggan mennyebutkan namanya.
Sementara itu, salah satu pekerja proyek saat dimintai tanggapan terkait masalah tersebut mengaku jika dirinya hannya sekedar kerja.
“Saya disini hannya bekerja pak, pelaksana dan pengawas proyek tidak ada,”ujarnya singkat, lalu meninggalkan awak media ini.
Selain itu, pihak rekanan juga mengerjakan proyek tersebut diduga tidak transfaran. Pasalnya berdasarkan hasil investigasi papan nama proyek sepanjang proyek tersebut setelah diperiksa tidak ada alias tidak dipasang.(Team)