Anggota DPRD Provinsi Lampung Menghadiri Rapat Koordinasi Bencana Hidrometeorologi Di Povinsi Lampung

0
2

Lampung, Dutalampung.com – Anggota DPRD Provinsi Lampung Bapak Drs. H. Mukhlis Basri, M.Si dan Bapak Deni Ribowo, SE. Menghadiri Rapat Koordinasi Bencana Hidrometeorologi Di Povinsi Lampung. Rapat terkait dengan kejadian bencana banjir di beberapa kabupaten/kota sejak bulan Januari sampai dengan April 2025, serta guna melaksanakan mitigasi bencana hidrometeorologi (banjir) di wilayah Provinsi Lampung. Bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung. Rabu, 30/4/2025.

Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung itu juga membentuk satuan tugas (satgas) mitigasi dan pengendalian banjir. Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Gubernur Lampung, Rabu (30/4/2025). Pertemuan itu menjadi momentum penting dalam merumuskan langkah darurat menghadapi bencana hidrometeorologi. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menangani banjir secara menyeluruh. “Kita akan melakukan kolaborasi bersama Pemerintah Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, instansi vertikal, Danrem, Kepolisian, BBWS, BPJN, dan lainnya,” ujar Gubernur Mirza.

Ia menyampaikan bahwa hasil rapat menyepakati pembentukan Satgas Mitigasi dan Pengendalian Bencana yang akan mulai aktif pada Senin, 5 Mei 2025. “Tugas utama satgas ini mencakup pengerukan saluran air yang mengalami penyempitan agar kembali ke ukuran semula. Selain itu, dilakukan reboisasi di tiga bukit bekas tambang ilegal di Kota Bandar Lampung untuk mengurangi risiko banjir dari wilayah hulu,” ungkapnya. Gubernur Mirza menekankan, banjir yang terjadi bukan hanya karena kesalahan pemerintah atau masyarakat, melainkan kesalahan kolektif yang harus diselesaikan bersama. Dalam rapat tersebut juga ditemukan titik-titik penyebab banjir di berbagai wilayah.

Mirza meminta Wali Kota Bandar Lampung untuk segera menertibkan saluran air yang semula selebar dua meter namun kini menyempit menjadi hanya 30 cm. “Saya meminta warga yang tinggal di sekitar saluran air untuk segera dipindahkan melalui pendekatan sosialisasi,” tuturnya. Gubernur mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Bandar Lampung yang telah bekerja keras mengatasi persoalan banjir di wilayahnya. Tak hanya itu ia juga menyoroti kondisi di Pringsewu dan Lampung Selatan, di mana terdapat sejumlah tanggul yang jebol. “Tercatat sebanyak 29 tanggul jebol di Lampung Selatan yang memperburuk dampak banjir di wilayah tersebut. Sementara di Pesawaran, ditemukan adanya penggundulan hutan yang menyebabkan daerah tersebut menjadi rentan banjir,” katanya. (Red)