Sejumlah Oknum TA Kabupaten Mesuji Diduga Main Proyek DD

0
92
Foto Istimewa

Mesuji ( Duta Lampung Online)–Lapor pak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (MD-PDTT), Abdul Halim Iskandar, di Kabupaten Mesuji, didigu kuat ada sejumlah oknum Tenaga Ahli ( TA ) dan sejumlah  pejabat terkait serta pihak Suplayer seragam SDGs Desa dan Satgas Covid-19 diduga memanfaatkan program untuk kepentingan pribadi alias memperkaya diri.

Terbongkarnya masalah ini, berawal dari pengakuan dari sejumlah narasumber yang minta dirahasiakan idetitsnya mengaku ada sejumlah tenaga ahli (TA) di Kabupaten Mesuji yang bermain jadi Suplayer seragam SDGs Desa dan Satgas Covid-19, inisial ( ES) dan (AH) serta disinnyalir bekerjasama dengan pihak  Suplayer seragam.

“ES adalah TA Kabupaten Mesuji, dia berperan ngesub/suplayer pengadaan Baju seragam satgas Covid-19 dan seragam Pokja Pendataan SDGs Desa didesa yang biayai semua kegiatannya oleh Dana Desa,”ungkap narasumber yang minta dirahasiakan idetitasnya pada (14/7/2021).

Narasumber menjelaskan, ES terhitung hingga saat ini menjabat sebagai coordinator  kabupaten (Korkab) Mesuji. Narasumber mengaku  khawatir Kabupaten Mesuji akan tambah rusak, oleh perbuatan sejumnlah oknum TA tersebut.

Berdasarkan keterangan narasumber pula, ES mematok harga pengadaan Baju seragam satgas Covid-19 dan seragam Pokja Pendataan SDGs kepada  pihak Desa hingga Rp11 juta/desa.

“Untuk baju seragam satgas Covid-19 di anggarankan mencapai Rp 6 juta  dan untuk seragam Pokja SDGs yakni Rp5 juta. Dikabupaten Mesuji ada 7 kecamatan dan 105 desa,”beber Narasumber.

Dia juga menceritakan, bukan hannya ES, bahkan AH juga yang bertugas sebagai TA kabupaten setempat diduga ikut serta memanfaatkan  dana desa disituasi pandemic covid-19.

“Kemudian atas Nama  Tenaga Ahli (AH), juga berperan untuk ngesup buku adminitrasi. Bahkan AH terkesan memaksa kepada seluruh kepala desa  untuk membeli buku administrasi yang ia jual secara pribadi,”tambah narasumber. Untuk harga untuk pembelian buku AH mematok harga sejumlah Rp1,5 juta/desa,”katanya.

Narasumber berharap kepada pemerintah pusat terkait yakni, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (MD-PDTT) agar secepatnya turun untuk mengusut kejadian tersebut.

“Saya berharap pemerintah pusat BPSDMPDTT Kemendesa PDTT segera ambil sikap, Karena di Kabupaten  Mesuji sudah sangat meresahkan. Karean  akibat perbuatan oknum tersebut banyak  aparat desa yang menentang,  dan bannyak kades-kades pada rebut,”ujarnya.

Terpisah, Tenaga Ahli (TA) inisial (ES) saat dikonfirmasi secara terpisah dirinya mengelak jika melakukan perbuatan tersebut. Bahkan dia mengaku saat ini sedang sakit.

“Assalamu’alaikum pak ustadz mohon maaf sebelumnya, saya lagi isolasi mandiri karena sakit lumayan, terkait dugaan suplaiyer kaos sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah menjdi suplaiyer dalam pengadaan kaos. Sekali lagi mohon maaf pak ustadz,”ujarnya melalui pesan WhatsApp nomor, 02186523xxxx pada (14/7/2021).

Sementara itu, AH saat dikonfirmasi terkait jual buku adminitrasi juga mengelak dan tidak benar. Namun anehnya dia mengatakan sudah ada pihak memberitakan dan sudah clear.

“Mohon maaf sebelumnya pak, Ijin menyampaikan klarifikasi dari berita dan sumber temuan dari bawah dimaksud tidaklah benar adanya dan kemaren juga kami sudah ketemuan dengan pihak Media lainnya, dan hasilnya sudah clear,”ujar AH pada (15/7/.2021) singkat. Edisi mendatang media Duta Lampung Online akan bongkar keterlibatan dari pihak oknum  Suplayer seragam. Bersambung…(Tim)