JAKARTA (DUTA LAMPUNG ONLINE)- Bunda PAUD Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo menjadi salah satu undangan khusus pada Seminar Internasional PAUD yang diadakan Kemendikbud dan UNICEF, di Hotel Grand Syahid Jaya, Jakarta, yang berlangsung pada (24-27/2016).
Istri Gubernur Lampung M Ridho Fixardo ini dinilai sebagai salah satu Bunda PAUD berprestasi yang telah mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud, termasuk Bunda PAUD berprestasi Nasional lainnya yakni bunda PAUD Prov Yogyakarta, Prov Jakarta, dan Prov Jambi, ditambah 6 Bunda PAUD Kabupaten yang masuk dalam 10 Bunda PAUD berprestasi.
Dalam penuturannya, Aprilani Yustin cukup antusias menyimak jalannya seminar. Sebab menurutnya, ada banyak hal dan ilmu yang bisa diterapkan di Provinsi Lampung untuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, apalagi materi diberikan langsung oleh UNICEF.
Aprilani Yustin juga terlibat diskusi dan sharing dengan Bunda PAUD dari daerah lain serta beberapa praktisi pendidikan.
Acara dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan dan Ketua Himpaudi Nasional.
Dijelaskan Kementrian Pendidikan, tujuan dari Seminar ini diantaranya advokasi dalam mengembangkan kompetensi orang dewasa sebagai aspek penting dalam pelaksanaan PAUD; berbagi pengetahuan dan praktek penting pada kebijakan dan program-program PAUD; memperkuat komitmen antara negara ASEAN+ dalam mewujudkan program wajib ikut satu tahun PAUD dan Pra SD berkualitas.
Selain itu, memberikan kesempatan bagi para pembuat kebijakan dan praktisi untuk mengontektualisasikan PAUD pada agenda global di negara mereka sendiri; berbagi analisis situasi dan desain PAUD dari negara-negara peserta untuk mencapai agenda 2030 dan memperkuat kemitraan untuk PAUD antara berbagai macam pemangku kepentingan yang ada dan berpotensi terutama dikalangan ASEAN+ dan negara-negara E-9.
Diketahui, seminar yang mengangkat tema “Meningkatkan Kualitas PAUD untuk Masa Depan yang Lebih Baik: Mengembangkan Kompetensi Orang Dewasa dalam Menangani Anak-Anak” ini dihadiri dari berbagai Negara se-ASEAN dan juga beberapa negara Asia lainnya, seperti Bangladesh, China, Jepang, dan Korsel. Kemendikbud mengundang total 300an undangan baik dari praktisi pendidikan maupun dari kalangan pemerintah, lingkup nasional dan ASEAN+.(fs)