Duta Lampung Online (DLO) – Pakan hijauan selama ini menjadi kendala dalam usaha peternakan, terutama di Pulau Jawa. Makin terbatasnya lahan membuat peternak akhirnya memberikan pakan seadanya. Apalagi saat musim kemarau, pakan hijauan makin sulit didapat.
adahal untuk pertumbuhan ternak memerlukan asupan gizi yang cukup. Untuk mengatasi problem tersebut, ada inovasi baru dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Guru Besar Fakultas Peternakan IPB, Yuli Retnani memperkenalkan wafer sayuran. Seperti wafer untuk makanan ringan manusia, wafer untuk ternak ini juga mudah dikonsumsi.
Wafer tersebut diolah dari sisa sayuran pasar yaitu sisa kulit tauge, daun kembang kol dan kulit jagung. Dengan bentuknya yang padat dan ringkas memudahkan penanganan, pengawetan, penyimpanan dan transportasi. “Sayuran yang sudah dijemur kemudian dicacah menggunakan hammer mill, lalu ditambahkan dengan bahan penyusun wafer dengan formula dan diaduk sampai semua bahan tercampur,” kata Yuli, seperti dilansir dari Tabloid Sinar Tani.
Bahan tersebut kemudian dicetak seukuran 5 x 5 x 5 cm. Lalu disimpan selama 24 jam dalam suhu ruangan untuk kemudian diberikan pada ternak. Jika ingin dikirim ke tempat lain, maka wafer pakan ini bisa dibuat lebih padat. Namun saat dikonsumsi harus ditambahkan dengan air sedikit.(*)