Utuh SH, Desak Polri Tuntaskan Kasus Persekusi Bripka Bambang Permadi

0
70

Pati, (Duta Lampung Online) – Hartini dari Arum Taylor menggandeng pengacara Utuh Triantoro Nugroho, S.H., M.H, berkonsultasi tentang tindak lanjut laporan kasus peristiwa tragis persekusi dan kekerasan jalanan yang justru dilakukan oknum anggota Polres Pati, dan BBPM kepada kliennya konsultasi berlangsung di Kafe Rarire, Rabu, (28/6/2022) pada pukul 22:00 WIB.

“Laporan Kami terkait dugaan perampasan, Jatanras dan Penculikan Perempuan dan anak. Sudah Kami sampaikan langsung ke Polda Jateng Unit Reknata. Semenjak kejadian dan per enam bulan juga, laporan kami perbaharui. Mohon agar jangan sampai laporan kami menetas di Subdit IV Reknata Polda Jateng,” harap Hartini.

Kasus persekusi dan penculikan atas perempuan dan anak yang terjadi pada (11/11/2011) di Jalan Mojolawaran Gabus masih menyisakan luka yang dalam terkait mandegnya proses hukum di Pati dimana ditunggu tunggu masyarakat, sehingga terkesan kasusnya kabur disinyalir Bripka BBPN ini sudah beraksi demikian cukup lama dengan konspirasi dengan orang-orangnya.

“Kronologi kejadian terjadi pada sekitar pertengahan tahun 2011 bulan September, dua bulan sebelum lebaran Idul Fitri 2022, sepulang dari Magelang, Kirvan tidak langsung menuju rumah melainkan menuju ke beberapa titik rest area. Diantaranya adalah Rumah Bripka BBM yang ditinggalkan istrinya lebih dari 12 tahun dalam hubungan yang rumit. Pertama di transit di rumah Sritono seorang dukun di Desa Tambakromo, dengannya ia mengaku berasal dari Kalimantan, dan baru pulang karena diangkat PNS, ibu atau ayahnya dari Jawa Tengah kental dengan dialek Jawa,” papar Hartini.

Sedangkan perilaku IWW yang tidak terpuji diduga menjalin hubungan perselingkuhan massif cukup lama dengan Bripka Bambang saat oknum Polisi itu saat masif aktif di Satpas bagian SIM di Polres Pati. Hingga kasus itu mereka lakukan dengan kelihaiannya untuk menipudaya orang kampung dan keluarga dan suami korban itu,” tambah Hartini .

Bapaknya adalah seorang Kepala Desa di Magelang, ibunya juga membenarkan jika sering mengaku ditagih hutang oleh banyak orang karena ulah Indah Wahtu ke orang kampungnya.

Sedang sebagai orang tua Bripka Bambang, hal sama dikemukakan Sritomo sering mendapat landrat tuntutan dari korban-korbannya .

“Namun menurutnya kasus menimpa anaknya ini paling parah sebab korban langsung lapor ke mabes Polri, Komnas HAM, bahkan Presiden,” ungkapnya.

Bambang Permadi dengan keluarga komplotan penipu dan kekerasan itu sering mengatur pola pembalikan fakta dan kriminalisasi.

Para korban-korbannya berhasil diperas, ditipudaya, dengan rugi materi puluhan hingga ratusan juta-an bahkan ia menculik istri anak, hartanya ia kuras, orangnya ia hilangkan usai itu dan dibunuh ditengah jalan. Untuk menghilangkan jejak perbuatan biadabnya. Berdasar keterangan warga beliau adalah oknum anggota Polisi Polres Pati kerap disapa Bongkrek atau Buntung.

Kerugian material dan immatrial, bahkan ada kehilangan anggota keluarganya akibat penculikan dan penjemputan paksa atas anak-anak dan istri sah orang ditengah jalan. Pada tengah malam yang dilakukan Bripka Bambang Permadi dangan orang suruhannya adalah tindak pelanggaran hukum. Segera membuat laporan ke Polda Jateng di Subdit IV Reknata atau melapor ke Propam Polisi dalam pelaporan bahwa dia mengakui sebagai orangtua wartawan ataupun keluarga wartawan.

(Didi red) melalui kuasa hukumnya, Utuh Nugroho, S.H akan menggugat dia ke jalur hukum ke Pengadilan Negeri dan meminta ganti rugi materi dan immaterial akibat perbuatan Bambang Bongkrek ini sebesar Rp. 10 Milyar. Kemanapun Tim Patroli itu akan diikuti.

“Oknum Polisi beginian kelakuannya yang memiliki IQ rendah, percaya pula tuh bodoh, dengan kepercayaan negara untuk menegakkan hukum kok tergiur urusan begituan. Mestinya atasan berani tegas pecat oknum polisi beginian. Cuma mencemarkan martabat Polri saja,” ungkap Hartini dengan nada kesal.

“Bambang dalam kaitan kasus ini tidak ada niatan untuk berdamai dengan korban, oknum Polisi tersebut mengaku tidak bawa kabur istri sah orang, dan ingkar soal hubungannya dengan Indah Wahyu dan adanya aroma tidak sedap hubungan overmach dengan atasannya, bahkan menurut informasi terkini disinyalir istri sah orang itu sengaja menjalin hubungan dengan banyak laki- laki dengan modus kawin kontrak. Padahal dia adalah seorang PNS apakah ini enggak masalah.” pungkas Hartini. (Sholihul)