Usai Divaksin Ketua IDI Bandar Lampung Aditya M Biomed Terpapar COVID-19

0
54

Kejadian tersebut masih menjadi diskusi hangat dikalangan anggota IDI Bandar Lampung hingga saat ini. Itu terkait langkah yang harus diambil apakah melanjutkan vaksinasi dosis ke dua atau tidak.

Berikut penyampaian dr Aditya kepada IDN Times, dari awal terpapar COVID-19 hingga berhasil sembuh kembali.

1. Mobilitas tinggi dan kerap bertemu pasien

Usai Divaksin Ketua IDI Bandar Lampung Terpapar COVID-19dr Aditya M Biomed Ketua IDI Bandar Lampung (IDN Times/Silviana) Profesinya sebagai tenaga medis di lab kesehatan Provinsi dan sering bertemu pasien membuat dr Aditya berisiko lebih tinggi terpapar COVID-19.

Usai divaksin menurutnya kegiatannya cukup padat namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari mengurus hasil swab di lab kesehatan hingga mengurus organisasi.

“Jadi mulai mengalami COVID-19 itu kan saya di kantor minta bikinin kopi. Kok kopi ini gak ada baunya. Padahal saya tau kopi ini lumayan kuat baunya. Kemudian saya minum kopinya gak ada rasa. Setelah itu mulai besoknya timbul gejala sakit lainnya,” ujar dr Adit, sapaan akrabnya saat dihubungi IDN Times, Senin (1/3/2021).

2. Inisiatif melakukan test swab sebelum vaksin kedua

Usai Divaksin Ketua IDI Bandar Lampung Terpapar COVID-19Ilustrasi swab test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Satu hari sebelum pelaksanaan vaksinasi dosis ke dua, dr Adit merasakan kondisinya semakin memburuk. Alhasil dia berinisiatif untuk melakukan test swab di balai lab kesehatan Provinsi Lampung. Setelah keluar hasilnya pada 29 Januari, dr Aditya dinyatakan positif COVID-19.

“Saya demam dan sakit tenggorokan. Udah minum antibiotik kok gak turun malah tambah parah. Ternyata hasilnya positif. Ya udah gak jadi vaksin, orang saya udah jadi pasien. Jadi saya bilang ke temen itu saya gak jadi vaksin karena lagi sakit bilang aja gitu,” ungkapnya.

Setelah itu pihaknya melakukan isolasi mandiri di rumah sekitar dua minggu kondisinya mulai pulih kembali. “Istri juga turut dinyatakan positif COVID-19.  Tapi alhamdulilah anak-anak enggak,” jelasnya.

3. Antibodi belum terbentuk

Usai Divaksin Ketua IDI Bandar Lampung Terpapar COVID-19Pengertian Ahli

Menurut dr Aditya, secara teori, vaksin baru membentuk antibodi dalam tubuh setelah empat minggu vaksin dosis kedua diberikan. Sementara pihaknya saat terpapar COVID-19 baru 10 hari vaksin dosis pertama.

“Saya yakin itu bukan karena vaksin. Ini terinfeksi dari luar. Saya kan tetap kerja dan aktivitas. Karena memang kodarnya (takdir) atau saya yang kurang hati-hati,” ujarnya.

4. Tak berani lakukan vaksin ke dua

Usai Divaksin Ketua IDI Bandar Lampung Terpapar COVID-19Vaksinasi tahap kedua di Kantor Gubernur Jatim, Kamis (28/1/2021). Dok. Ist

Seharusnya dr Aditya sudah mendapat vaksin dosis ke dua. Namun hingga saat ini pihaknya menyatakan tidak berani untuk divaksinasi.

Kejadian ini menurutnya masih jadi diskusi hangat di grup IDI Bandar Lampung terkait tindakan apa yang harus diambil. Sementara secara teori penyintas COVID-19 mendapat vaksin setelah tiga bulan dinyatakan sembuh.

“Jadi masih bingung sama status saya. Saya kan sudah divaksin, kemudian saya kena COVID-19. Jadi bingung Saya ini vaksinnya dua kali atau sekali. Di grup itu ada yang nyuruh vaksin tapi ada juga yang bilang gak usah vaksin. Saya juga gak tau ini,” bebernya.

Namun dr Adit sudah memeriksakan titer antibodi dan hasilnya tinggi. Bahkan dia menjadi pendonor plasma konvalesen pertama di Lampung.

5. Usai vaksin jangan lengah tetap jaga prokes

Usai Divaksin Ketua IDI Bandar Lampung Terpapar COVID-19Protokol kesehatan di Bandara Soetta (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dia juga berpesan kepada penerima vaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan tetap hati-hati. Terlebih jika baru mendapat dosis pertama.

“Ya harus hati-hati ya walau pun udah vaksin. Jangan sampe menganggap setelah vaksin ini bebas COVID-19. Apalagi vaksin pertama belum terbentuk imun. Jadi jangan lengah atau tledor,” terang dr Adit.

Dilansir Dari Halaman lampung.idntimes.com