PRINGSEWU, (Duta Lampung Online) – Sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat Kabupaten Pringsewu menghendaki agar Bupati Incumbent Hi. Sujadi Sadat berpasangan dengan Dr. Ery Setyanegara, SE. SH. MH dalam menghadapi pemilihan kepala daerah Kabupaten Pringsewu yang akan dilaksanakan pada Februari 2017 mendatang.
Harapan dari para tokoh tersebut memang memiliki dasar yang kuat, pasalnya kedua calon ini telah memiliki segudang pengalaman baik di bidang birokrasi, politik maupun organisasi. Untuk Bupati Incumbent, masyarakat Kabupaten Pringsewu selama ini telah merasakan hasil pembangunan yang dipimpin oleh Hi. Sujadi, sementara Ery Setyanegara selain menjabat sebagai Staf Polda Lampung juga sederet pengalaman seperti Ketua KPU Lamteng, Ketua Presideum Jaringan Pemberantas Korupsi dan hingga sekarang sebagai pengacara kondang.
Selain itu, menurut para tokoh bahwa Ery Setyanegara selama ini diminta oleh Walikota Bandar Lampung dan Bupati Lampura untuk menduduki Staf Ahli di kabinet pemerintahannya. Berdasarkan rekam jejak Ery Setyanegara juga pada tahun 2015 lalu, berhasil lolos dalam penjaringan 10 besar dalam pemilihan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan sederet pengalaman yang dikantongi kedua calon ini maka apabila keduanya dapat berpasangan untuk bersama-sama membangun Kabupaten Pringsewu kedepan, ini menjadi harapan besar bagi masyarakat karena dipandang keduanya akan mampu membawa arah pembangunan menuju kepada tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Sejalan dengan slogan dari Ery Setyanegara, “Membangun Pringsewu Dengan Kearifan Lokal” kalimat ini memiliki makna yang cukup dalam, “Pembangunan yang berpijak pada kearifan lokal” ini tentunya merupakan konsep pembangunan yang berlandaskan pada penguatan pemberdayaan masyarakat dan masyarakat diposisikan sebagai pelaku pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing.
Ery Setyanegara juga mengakui bahwa keluarga besarnya ada di Kabupaten Pringsewu dan oleh karenanya dia mengaku sudah memahami betul situasi dan kondisi masyarakat Kabupaten yang berjuluk ‘Jejama Secancanan’ ini, jadi tinggal hati nurani masyarakat untuk menentukan pilihannya. (Uli Ma)