Bandar Lampung, dutalampung.com – Kisruh di Universitas Malahayati kian memanas. Di balik kabar kedatangan Rusli Bintang bersama istri mudanya yang dikawal ratusan orang ke kampus pada Senin (7/4), sumber kegaduhan ternyata jauh lebih dalam: dugaan pemalsuan dokumen yayasan dan pencoretan sepihak sosok sentral pendiri kampus, Rosnati Syeh
Informasi yang dihimpun kumparan, menyebut bahwa kekisruhan bermula dari dikeluarkannya secara sepihak Rosnati syech—yang selama ini dikenal sebagai sosok sentral di balik operasional dan pengembangan Universitas Malahayati. Ia disebutkan tak lagi tercatat dalam struktur Yayasan , yayasan pengelola kampus tersebut, berdasarkan akta notaris yang kini tengah dipersoalkan secara hukum.
Yang mengejutkan, pencoretan nama Rosnati ini diduga kuat dilakukan tanpa sepengetahuannya. Ada dugaan pemalsuan tanda tangan dan dokumen, yang kini tengah diproses melalui jalur hukum.
Tidak hanya itu, dalam akta perubahan yayasan terbaru, muncul nama Ely Rumengan, yang disebut sebagai istri muda Rusli Bintang. Masuknya Ely Rumengan ke dalam struktur yayasan menuai kontroversi. Selain dinilai cacat hukum karena tak sesuai prosedur, keberadaan Ely kini tengah digugat oleh pihak keluarga dan pihak internal kampus yang masih loyal pada nilai-nilai awal pendirian Malahayati.
Apalagi dikabarkan sebelumnya bahwa ely rumengan telah diberi Universitas Batam & Rumah sakit, IKI jakarta Kelapa Gading, tapi konon kedua perguruan tinggi ini tidak semaju Universitas Malahayati bahkan dikabarkan IKI Jakarta justru terancam bangkrut dan ditutup oleh kementerian karena ada dugaan jual beli ijazah yang dilakukan oleh salah satu oknum mantan rektor yang hal ini juga dalam proses pelaporan dan pelanggaran-pelanggaran yang lainnya, inilah konon alasan kuat ely rumengan ingin menjadi pembina di Universitas Malahayati karena dengan begitu maka secara otomatis kelak yang akan mengatur semuanya begitu Rusli Bintang Meninggal adalah dia. Dan kebohongan Rusli Bintang bahwa kampus malahayati untuk kepentingan masyarakat lampung serta anak yatim adalah bohong besar, karena ternyata kampus diserahkan kepada istri mudanya dengan masuk menjadi pembina yayasan dan menendang sepihak istri tua dari Pembina Yayasan yang tanda tangan nya diduga dipalsukan.
_“Ini bukan soal keluarga semata. Ini soal legalitas, integritas, dan keberlangsungan kampus. Kalau yayasan dipermainkan dengan cara seperti ini, masa depan institusi bisa dipertaruhkan,”_ kata seorang akademisi senior Universitas Malahayati , Minggu (6/4).
