LAMPUNG BARAT, (Duta Lampung) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Lampung barat memberlakukan penghentian layanan pembelian premium bersubsidi dengan menggunakan wadah jerigen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdangang Sri Hartati, S.sos, MM, mendampingi kepala dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Koperindagsar) Akmal Abdul Nasir, SH, berdasarkan keputusan Pertamina yang telah disosialisasikan belum lama ini.
Ia menjelaskan, kebijakan tersebut berlaku menyeluruh di semua SPBU yang ada di indonesia, sebagaimana hasil kesepakatan pengusaha SPBU. ” Pemberhentian pengecoran dengan wadah jerigen tersebut tercapai atas dasar instruksi PT Pertamina yang melarang penjualan premium bersubsidi secara eceran” jelasnya.
Selain jenis bahan bakar minyak bersubsidi, kata Sri, larangan terhadap SPBU melayani pembelian premium menggunakan jerigen bertujuan meminimalkan penjualan premium di tingkat pengecer. “Tujuan pelarangan itu, yakni supaya penjualan produk Pertamina yang nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertalite meningkat di tingkat pengecer. Sehingga pengecer tidak boleh lagi menjual Premium bersubsidi, kecuali Pertamax dan Pertalite,” ujarnya.
Sri juga menjelaskan, bahwa SPBU yang ada di kabupaten lampung barat hanya ada Dua yaitu SPBU Kembahang, Kecamatan Batu Barak dan SPBU di kelurahan Fajar Bulan kecamatan Wai tenong. “Masing-masing SPBU tersebut hanya memasok sekitar 16.000 liter dalam Satu Harinya untuk jenis Pertalit, Pertamax dan Solar, Sedangkan untuk bahan bakar jenis Premium perbedaan nya cukup jauh. Pasalnya, SPBU kembahang hanya memasok 16.000 liter perminggu, sedangkan SPBU Wai tenong memasok 8.000 liter perhari, yang artinya dalam satu minggunya SPBU wai tenong memasok 56.000 liter jenis premium setiap minggu nya” ujarnya.
Masih kata Sri, ia mengatakan tim kami kemaren sempat turun ke lapangan untuk melihat langsung dan alhamdulillah tidak ada lagi SBPU yang menjual bahan bakal yang bersubsidi. “Alhamdulillah untuk sementara ini tidak ada SPBU yang menjual Premium dengan jerigen, tapi jika masih ada pengecer yang menjual premium itu kami tidak tahu dan Itu di luar kapasitas kami” tambah Sri. (Iwan)