MURUNG RAYA (,Duta Lampung online) – Sejumlah prolematik yang tengah terjadi di internal atau didalam managemen dan eksternal atau masalah di luar perusahaan PT. Borneo Prima (BP) mulai teratasi. Hal tersebut disampaikan oleh Hubungan Masyarakat (Humas) PT. BP Ary Bayu Anggoro yang didampingi Kapolsek Tanah Siang, Ipda Rojenses Simanjuntak, S.I.P dan beberapa orang karyawan PT. BP kepada sejumlah awak media pada saat berbuka puasa bersama, Rabu (29/03/2023) di Puruk Cahu.
Menutut Bayu, ada dua hal yang menjadi akar permasalahan yang terajadi, pertama masalah internal didalam perusahaan PT. BP, yaitu terkait vital sites dan training atau pelatihan karyawan, mencuatnya akar permasalahan bermula ketika adanya obrolan informal yang terjadi dibeberapa Kepala Desa (Kades), yaitu terkait akan mengirim kan sejumlah warganya untuk mengikuti kegiatan training melalui PT. BP, sehingga dikemudian hari Pemerintah Desa (Pemdes) tidak lagi repot-repot mengirimkan warga mengikuti pelatihan, salah satu tujuannya adalah ke Kabupaten Tabalong,Tanjung, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dengan cara demikian juga pihak desa bisa menghemat biaya kebutuhan hidup bagi warganya yang mengikuti pelatihan sebagai driver angkutan batu bara, dan hal ini terjadi pada tahun 2021 lalu, namun kala itu pihak perusahan PTBP belum bisa mengakomodir atas permintaan sejumlah Kades yang berada diwilayah Kecamatan Tanah Siang dan Kecamatan Uut Murung, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Lebih lanjut, Bayu mengatakan, pada tahun 2022 lalu dan seiring dengan adanya kebutuhan perusahaan PT BP untuk merekrut karyawan dan penerimaan yang diprioritaskan bagi warga desa yang berada di jalur lintasan houling batu bara PT BP, yaitu dengan komposisi ada 13 desa dikecamatan Tanah Siang dan Uut Murung yang berada di ring I.
Kemudian yang kedua terkait dengan lahan masyarakat di Km 86 sambung Bayu, selanjutnaya perekrutan karyawan, PT. BP dibagi menjadi dua tahapan, untuk tahapan pertama adalah pelatihan teori dan praktek yang berkalaborasi dengan beberapa depatement internal PT. BP. Sedangkan untuk vital sites yang pertama diserahkan kepada PT. BP, dan yang memiliki wewenang untuk sertifikasi trainer atau tanggungjawab bagi operasional armada houling jenis Tata.
“Sehingga akar permasalahannya terjadi miss pada internal kami dan pada saat ini tengah kami klarifikasi dan kami dorong untuk dilaksanakan, namun teman-teman sudah tak sabar dan akhirnya terjadi pemortalan, awalnya menyetop mobil angkutan dum truk tidak diperkenalkan beroperasi, selanjutnya rekan-rekan dari TBBR mau naik ke kilometer 86 untuk melakukan aksi pemortalan untuk permasalahan yang kedua yaitu terkait soal lahan masyarakat milik Bida. Jajaran TBBR meminta agar permasalahan lahan tersebut juga minta diselesaikan oleh managemen PT. BP. Baik permasalahan Training dan juga lahan milik Bida, kemudian pada Kamis dan Jum,at terjadi pemortalan diporos jalan houling dan kebetulan pak Giri sebagai pimpinan kami menggelar dialog dengan sejumlah warga, namun belum menemukan kata sepakat dan kemudian pak Giri mengirim pesan melalui whatshApp kepemilik warung yang merupakan bagian dari BP,sehingga issu pemortalan tersebut semakin mencuat dan bahwa diasumsikan bahwa PT. BP enggan untuk mengasih makan terhadap orang training,” ungkap Bayu.
Atas terjadinya peristiwa pemortalan yang dialami PT BP dan berkat bantuan pihak Polres Murung Raya dan Polsek Tanah Siang yang telah melakukan dialog dengan peserta, akhirnya diperoleh kata sepakat, namun terkait dengan lahan milik Bida akan dikoordinasikan kembali pasca Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah mendatang.
Disebutkan pula, bahwa perusahaan PT BP telah merekrut karyawan lokal berjumlah sebanyak 744 orang lebih untuk menjadi karyawan, hal ini adalah sebagai bentuk kepedulian perusahaan tambang batu bara untuk membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat asli daerah Murung Raya,” Sebenarnya target produksi batu bara PT BP dalam 1 tahun 20.000 MT dan idealnya karyawan hanya 350 orang, namun fakta saat ini karyawan sudah mencapai 744 orang dan mesti idealnya produksi harusnya 40.000 MT, pada saat ini produksi batu bara PT BP hanya 12.000 MT,” sebut Bayu.(Uzi/M.ilmi).