Lampung Selatan, dutalampung.com – Jembatan Way Raman di Dusun 3 Soponyono Desa Sukamarga, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, amblas akibat terus menerus tergerus oleh derasnya air sungai disaat musim hujan datang di wilayah tersebut.
Diketahui, jembatan itu merupakan salah satu akses penghubung 2 Desa dan dua Kecamatan Sidomulyo menuju Kalianda, bahkan jalur terdekat untuk para wisatawan lokal maupun luar daerah yang hendak berwisata ke Pantai Rio dan Pantai Marina yang sedang ramai dikunjungi wisatawan luar daerah dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Sukamara, Siandiantori menjelaskan, kondisi pondasi tiang bawah jembatan saat ini sudah mulai terkikis akibat tergerus arus air disaat banjir. sehingga, kekuatan jembatan tersebut tidak maksimal.
Dirinya juga mengatakan kekhawatirannya mengenai jembatan itu. Dimana, jembatan Way Raman tersebut merupakan akses utama bagi warga sekitar. Bahkan, juga merupakan jalur utama yang sering dilewati wisatawan luar daerah untuk berwisata di pantai yang sedang Hits di wilayah tersebut.
“Untuk pertimbangan keselamatan pengguna, saya harap perlu di kaji secara teknis dari dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar secepatnya di lakukan pembangunan. Sebab, jika terus menerus dibiarkan saya khawatir akan ambrol,” ucap Sidiantori, sabtu (8/2/2025).
“Mengingat, sebentar lagi kan menjelang libur panjang hari lebaran bagi umat muslim, Pasti bakal banyak wisatawan lokal dan luar daerah yang akan melintasi jembatan ini. Apalagi saya perhatikan kebanyakan wisatawan luar daerah yakni wisatawan dari daerah palembang yang memadati jalur ini,” sambungnya.
Selanjutnya dirinya mengatakan, selaku Pemerintahan Desa Sukamarga, Kecamatan Sidomulyo, dirinya sudah mengajukan permohonan perbaikan jembatan Way Raman di Dusun 3 Soponyono, dan sudah mendapat respon baik dari dinas terkait. “Sebab jalan ini merupakan prioritas kami,” ujarnya.
“Alhamdulillah, permohonan kami sudah direspon dengan baik, pagi ini sudah dilakukan peninjauan oleh Dinas PUPR Lampung Selatan, dan sekaligus dilakukan pengukuran. Mudah-mudahan sebelum hari Raya Idul Fitri 2025 ini bisa segara diperbaiki, supaya kita tidak merasa was-was serta memberikan kenyamanan bagi para wisatawan saat melintas,” tutup Sidiantori.
Untuk diketahui, berdasarkan data pantauan dilapangan setiap tahunnya, ada ribuan kendaraan roda empat (R4) dan roda dua (R2) yang melintas di wilayah tersebut untuk melakukan perjalanan wisata yang ada di dalam daerah tersebut. Bahkan, kebanyakan mayoritas pengunjung wisata berpelat BG, yang menandakan kode pelat nomor kendaraan asal palembang. Tentunya ini merupakan sesuatu yang positif bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (WS)