Duta Lampung Online (DLO)- Bupati Lampung Tengah Mustafa meresmikan Saung Ronda yang berlokasi di jalur lintas Sumatera Kelurahan Yukumjaya Kecamatan Terbanggi Besar, guna memamerkan 25 produk unggulan kabupaten tersebut.
Menurut Mustafa, seperti dalam keterangan Humas Pemkab Lampung Tengah diterima di Bandarlampung, Kamis, Saung Ronda merupakan hasil perjalanannya ronda selama ini. Potensi masyarakat tergali, aspirasi dan keluhan warga terserap. Dari ronda, ia mengetahui banyaknya potensi UKM yang perlu dikembangkan secara luas.
“Lampung Tengah ternyata memiliki banyak produk unggulan. Dan salah satu permasalahan mereka adalah pemasaran. Karenanya kita membuat rancangan atau formulasi bagaimana masalah tersebut terselesaikan. Dibuatlah Saung Ronda ini,” ujarnya.
Selain berasal dari perjalanan ronda, Mustafa menjelaskan, dinamakan Saung Ronda karena ronda adalah identitas yang melekat dari Lampung Tengah. Gaungnya, kata dia, harus dikenalkan secara luas bahkan nasional.
Berdirinya Saung Ronda yang diresmikan Rabu (12/4) melibatkan empat satuan kerja sebagai leading sektor, yakni Perhiptani, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan. Seluruh produk merupakan produk asli Lampug Tengah yang diinovasikan dengan teknologi modern.
“Ada banyak sekali yang telah diproduksi, ada kopi ronda, roti singkong, beras tiwul, pizza singkong, beras sehatku, beras singkong, dan jajanan-jajanan ringan yang merupakan produk masyarakat dan UKM Lampung Tengah. Launching ini adalah simpul yang targetnya bisa dikembangkan di seluruh kampung untuk menunjang wisata ronda di Lampung Tengah,”kata dia.
Pemkab Lampung Tengah juga menggandeng PT. GGPC atau Umas Jaya untuk proses packaging (pengemasan), seluruh produk di Saung Ronda ini telah dibuat menarik dan memenuhi standar. Tak hanya dipasarkan melalui Saung Ronda, produk-produk tersebut juga akan dipasarkan ke tiga perusahaan ritel besar di Indonesia yakni Indomart, Alfamart dan Indomarco.
Dengan pemasaran yang luas diharapkan akan semakin meningkatkan produktivitas dan industri-induatri kecil di Lampung Tengah dapat tumbuh dengan baik.
“Dalam jangka panjang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang luas dan kesejahteraan masyarakat kita meningkat. Secara ekonomi kita bisa lebih mandiri,” harap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lampung Tengah Zulfikar Irwan menerangkan produk yang dipamerkan di Saung Ronda melibatkan sejumlah kelompok wanita tani (KWT) di Lampung Tengah. Produk-produk yang dihasilkan merupakan olahan hasil bumi dari masyarakat. Mereka, kata dia, nantinya juga akan diberikan pelatihan bagaimana membuat produk menarik yang memiliki nilai jual tinggi.
“Sengaja dibuka di jalur lintas Tengah, kami ingin Bandarjaya tidak hanya menjadi tempat perlintasan tetapi juga persinggahan. Mereka ingin mampir dan ada sesuatu yang mereka bawa atau beli. Dalam jangka panjang, mudah-mudahan Saung Ronda ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Irwan.
Government Relation PT. GGPC Willy Soegiono, mengatakan keterlibatannya dalam pendirian Saung Ronda merupakan bentuk kepedualian perusahaan terhadap perkembangan industri mikro di Lampung Tengah.
“Kami akan membantu dalam pengemasan. Produk-produk yang ada nanti kami bantu agar menjadi lebih menarik. Mereka juga akan kami latih bagaimana membuat kemasan yang bisa memenuhi standar pasar, kebetulan pasar kami hingga internasional. Kolaborasi ini mudah-mudahan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat Lampung Tengah,” kata dia. (Ant)