Lampungtimur (Duta Lampung Online)- Proyek diduga tidak memasang papan nama alias ‘Bodong’ Pembangunan Jalan Lataston di Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampungtimur, milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten setempat, diduga carut-marut,
Saat diunggah melalui akun Facebook, oleh salah satu warga yang ada dikabupaten setempat, Bang Napi, Senen (20/9/2016), mendapat kritikan pedas dari kalangan nitizen.
“Satu lagi Proyek Bodong garap Pengerjaan Pembangunan Jalan Lataston diKecamatan Waway Karya Kabupaten Lampung Timur,”tulis Bang Napi pada akun facebook nya.
Bang Napi menjelaskan, proyek jalan lataston yang dikerjakan oleh rekanan dinilai tidak transfaran, sebab dilokasi pembangunan pihak pemborong tidak memasang papan nama.
“Tidak ada pemasangan Papan Informasi Proyek oleh REKANAN, ini Proyek APBD atau AP Bodong? Dasaran tidak merekat kuat karena kurangnya aspal yg digunakan.Terlindas Roda Kendaraan langsung mengelupas, parahnya lagi bisa dikelupas dengan tangan,”ujarnya.
Bang Napi menyayangkan, pihak dinas PU setempat, yang terkesan tutup mata dan telinga karena membiarkan pihak rekanan meski pembangunan tersebut terkesan carut-marut dan tidak sesuai dengan aturan.
“Kemana Dinas PU? Turun kelokasi dong,liat fakta dilapangan.Berikan sangsi pada rekanan yang tidak becus bekerja dan tidak konsekuwen tsb,”tegasnya.
Bahkan Bang Napi juga mengecam akan melaporkan sejumlah proyek yang diduga bermasalah milik dinas PU ke-Kementrian PU di Jakarta.
“Apa perlu Ini kami Laporkan keKementrian PU diJakarta dan disebut sebagai kebiasaan buruk diLampung Timur? Segera tindak lanjut sekarang juga,di Dusun VII Desa Sidorahayu Kececamatan Waway Karya Kab.Lampung Timur,”ujarnya.
Sejumlah nitizen juga mengecam buruknya pengerjaan proyek milik dinas PU yang diunggah oleh Bang Napi. Nitizen menilai pihak rekanan terkesan terlalu mencari keuntungan yang besar untuk memperkaya diri sehingga tidak memperhatikan kualitas bangunan.
“HANYA ASPAL KUMUR KUMUR BUNG MAKA NYA MELETEK DEWEK. HAHAHA…LAPORKAN JIKA TERLALU.,”ujar salah satu nitizen Herman Syah.(*)