Lampungselatan (Duta Lampung Online)-–Presiden Joko Widodo telah meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar seksi I dari Pelabuhan Bakauheni ke Simpang Susun Bakauheni dan seksi 5 dari Lematang ke Kota Baru Lampung pada Minggu (21/1/2017).
Panjang ruas tol yang diresmikan tersebut mencapai 14,54 kilometer (km) yang terdiri dari ruas Tol Trans Sumatera Seksi 1 yang panjangnya 8,9 km dan Seksi 5 sepanjang 5,64 km.
“Ini merupakan salah satu proyek strategis nasional bagian dari jalan tol Trans Sumatera,” kata Jokowi dalam acara peresmian di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1/2018).
Dalam acara peresmian jalan tol tersebut, nampak hadir Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra dan Direktur Utama PTPP, Tumiyana.
Jokowi menjelaskan, infrastruktur di Indonesia saat ini masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, lanjut dia, akan ada banyak proyek infrastruktur yang diresmikan hingga tahun depan.
“Ini adalah kebutuhan yg tidak bisa ditunda jika kita ingin menang kompetisi dengan negara-negara lain,” ungkap Jokowi.
Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra menyebutkan seksi 1 merupakan bagian pengerjaan paket 1 Bakauheni-Sidomulyo, sedang seksi 5 merupakan bagian paket 2 Sidomulyo-Kota Baru.
Pengerjaan jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dilakukan melalui sinergi BUMN, yakni antara Hutama Karya dengan 4 BUMN konstruksi lainnya, yaitu PP, WIKA, Waskita Karya, dan Adhi Karya.
Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,938 km terbagi dalam empat paket. PT PP (Persero) Tbk mengerjakan paket 1 dari Bakauheni ke Sidomulyo sepanjang 39,40 km, PT WaskitaKarya (Persero) Tbk membangun paket 2 dari Sidomulyo ke Kotabaru sepanjang 40,6 km; PT AdhiKarya (Persero) Tbk menggarap Paket 3 dari Kotabaru ke Metro sepanjang 29 km dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengerjakan paket 4 dari Metro ke Terbanggi Besar sepanjang 31,93 km.
Dalam mengerjakan keseluruhan paket pembangunan ruas jalan tol tersebut, dia yakin pihaknya akan menyelesaikannya sesuai target. Menurut dia, pengadaan tanah sudah 95,02 persen, dan pengerjaan konstruksinya telah mencapai 65,65 persen.
“Melalui sinergi BUMN yang sudah terjalin sejak awal, kami optimistis bisa menyelesaikan semuanya tepat waktu,” katanya.
Biaya pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar mencapai Rp 16,8 triliun, dan porsi modal atau ekuitasnya sudah tercapai 52 persen, yakni melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015/2016 sebesar Rp2,2 triliun, serta melalui penerbitan obligasi Hutama Karya secara bertahap sebesar Rp 6,5 triliun.
Sementara sisanya sebesar 48 persen dipenuhi melalui skema pinjaman investasi dari 7 bank dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).Ia menyebutkan pada 27 Desember 2017, Hutama Karya menerima pinjaman dari sindikasi tujuh bank yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata sebesar sekitar Rp 8 triliun.
“Dan PT Sarana Multi Infrastruktur akan menyediakan `stand-by loan` untuk membantu perusahaan dalam melaksanakan kewajibannya apabila terjadi defisit `cash flow` selama masa operasi tol,” katas Putra.
PT Hutama Karya (Persero) adalah BUMN yang bergerak di jasa konstruksi didirikan pada 1960, dan dikenal sebagai pencipta teknologi Sosrobahu. Melalui Peraturan Presiden Nomor 100/2014,
HK resmi mendapatkan tugas untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera sebanyak empat ruas. Perpres tersebut kemudian direvisi ke dalam Peraturan Presiden Nomor 117/2015 dengan mandat baru bagi HK, yaitu mengembangkan keseluruhan 24 ruas dengan delapan ruas prioritas yang ditargetkan selesai pada tahun 2019. (Tim)