Lambar (Duta Lampung Online)-Hingga batas akhir waktu pendaftaran Festival Film Remaja PKBI 2019 (F2RP’19) ternyata yang mendaftar hanya satu peserta, maka diputuskan oleh Penyelenggara tidak melakukan penilaian. Tetapi sebagai apresiasi terhadap peserta yang telah mendaftar, panitia tetap memberikan piagam sebagai peserta dan uang pembinaan, kata Sekretaris Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Lampung Barat Drs. Sandarsyah mendampingi Wakil Ketua PKBI Cabang Lampung Barat Drs. Tono Suparman.
Lebih lanjut kata Sandarsyah, peserta tersebut berasal dari SMAN 1 Liwa, dengan judul film “Problema”. Film tersebut disutradarai oleh Muhammad Syarif Al Husein, Skenario, ditulis oleh Narendra Widyagama, Kameramen, Ferli Malkan Amien, serta Editor oleh Erwin T Junianto.
Kegiatan yang dihelat oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Cabang Lampung Barat digelar di SMAN 1 Liwa (3/8) di hadiri oleh Waka Sarpras SMAN 1 Liwa Sarman, S.Sn, Pembina Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja/PIK-R SMAN 1 Liwa (Rika Puspayanti, S.Pd dan Desi Surahmiati, S.Pd), jajaran pengurus PKBI Cabang Lampung Barat, serta perwakilan siswa SMAN 1 Liwa dan SMAN 2 Liwa yang berjumlah sekitar sembilan puluhan siswa.
Kegiatan diawali dengan Nonton Bareng (NOBAR) Film “Problema” dan Film “Raib” (Juara I FLS2N Tingkat Kabupaten Lampung Barat Tahun 2019). Lalu, Diskusi/Bedah Film dan Desiminasi Informasi Konversi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) oleh PIK-R SMAN 1 Liwa.
Film “Raib” yang juga merupakan hasil karya siswa SMAN 1 Liwa yaitu Jefta Regansyah (Sutradara dan Kameraman) dan Hammam Attar, SA (Penulis Skenario dan Editor).
Gelaran ini dilakukan dalam rangka mendukung Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi. Seperti kita ketahui Kabupaten Lampung Barat mempunyai tiga program unggulan yaitu selain Kabupaten Literasi, juga Kabupaten Tangguh Bencana dan Kabupaten Konservasi. Disamping itu, kegiatan ini juga ditujukan dalam rangka partisipasi PKBI Lampung Barat menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI. serta untuk menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa SMA/SMK/MA/sederajat di bidang Sinematografi khususnya film pendek (Short Film).
Tema F2RP’19 adalah “Remaja PKBI, Pasti Tahu Kesehatan Reproduksi dan Seksual”, dengan Sub Tema ‘Remaja Enggak Oke, Berhubungan Intim Sebelum Nikah’.
Adapun ruang lingkup karya film seputar The Five A’s (5 A’s Agenda) yaitu Adolescent (Anak dan Remaja), Acces (Akses), Abortion (Aborsi), AIDS (HIV/AIDS), dan Advocacy (Advokasi).
Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti oleh peserta. Peserta berasal dari SMA/SMK/MA baik Negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Lampung Barat. Peserta bersifat kelompok (bukan individu). Setiap sekolah boleh mengirimkan hasil pembuatan film (Soft Copy) sebanyak 3 (tiga) utusan (3 kelompok). Pemain film terdiri dari laki-laki dan perempuan (keseimbangan gender). Ada pembagian peran yaitu Peran Utama, Peran Pembantu dan Figuran. Dan semua yang terlibat langsung dalam film masih berstatus siswa/siswi dari sekolah yang bersangkutan.
Sedangkan persyaratan film yang diikutsertakan dalam festival adalah, Durasi film 10 -15 menit. Film harus bersuara, bukan film bisu. Lokasi pengambilan gambar di wilayah kabupaten Lampung Barat. Harus ada judul film. Dan skenario (alur cerita) harus sesuai dengan dengan Tema Festival atau memilih salah satu dari 5 A’s Agenda.
Hal-hal lain yang harus diperhatikan para peserta adalah, Pada scene akhir film hendaknya mencantumkan nama pemain dan peran dalam film. Karya film berbentuk soft copy harus diserahkan kepada panitia paling lambat pada tanggal 3 Agustus 2019.
Dewan Juri Festival berasal dari PKBI Cabang Lampung Barat dan unsur lain yang berkompeten dalam dunia film.
Ada tiga kategori yang akan diperebutkan dalam festival film ini, Film Terbaik I, II, III dan Favorit. Bagi pemenang, Panitia akan memberikan uang pembinaan dan piagam, pungkas Sandarsyah.(Ismail)