Petani, Guru dan Pelajar Harapkan pembangungan Jalan di Dusun Ciliwak Desa Suak Yang Puluhan Tahun Tak Diperhatikan

0
16

Lampung Selatan, dutalampung.com – Warga Dusun Ciliwak, Desa Suak Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, kian terjebak dalam kesulitan akibat jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Sudah puluhan tahun lebih jalan utama yang menjadi urat nadi aktivitas warga dan siswa-siswi ini dibiarkan rusak parah.

Jalan yang di anggap milik kabupaten setempat yang seharusnya menjadi penghubung vital, kini hanya tersisa bebatuan dan tanah liat saja. Sejak memasuki perbatasan hingga penghujung desa, kondisi jalan dan memprihatinkan ini seolah luput dari perhatian pemerintah.

Berdasarkan informasi yang didapat, jalan tersebut merupakan akses penghubung dua Desa yakni Suak dan desa Banjarsuri, dan setiap hari nya, di lalui oleh para siswa -siswi dalam mengeyam pendidikan baik Sekolah Dasar (SD) dan Tingkat Menengah Pertama (SMP).

Tak hanya para siswa-siswi dan para dewan guru yang merasakan kesulitan, bahkan warga sekitar pun pada saat mengangkut dan mengeluarkan hasil pertanian tengah melintasi jalan tersebut, harus berhati-hati agar tidak terjatuh di atas jalan berbatu dan berlubang serta tanah yang becek.

Fitri Mahyani salah satu nya seorang Guru SDN Satap Desa Suak menjelaskan, jalan ini yang menuju ke Sekolah Dasar satu atap yang berada di dusun Ciliwa, dan kondisi nya sangat parah sehingga harus seperti hati – hati.

Kondisi sangat memburuk, bilamana turun hujan sangat memperihatinkan terhadap kondisi jalan yang semakin memburuk. “Setahu saya, jalan ini pernah dibangun, sekarang sudah hancur, tinggal bebatuan dan tanah liat. Bagian atas lebih parah lagi.! Alhamdulillah, belum pernah ada perbaikan sejauh yang saya ingat,” ungkap Fitri dengan nada kecewa, Senin (10/2/2025).

Dikatakan oleh nya, meskipun kondisinya sangat parah, tapi harus tetap kami lalui. “Karena tidak ada lagi jalan pintas. Dan itu satu-satunya nya akses para siswa -siswi dan guru ke sekolah juga masyarakat untuk beraktivitas,” jelas dia.

Sementara Kepala Desa Suak Juli Wahyudin mengungkapkan telah mengupayakan dengan berbagai macam cara, termasuk mengajukan ke dinas PUPR.

Akan tetapi, kami sangat terkejut setelah mereka terjun kelokasi ternyata itu masuk dalam katagori jalan lingkungan atau pemukiman.

“Kami baru tahu dan kaget setelah melihat SK dari bupati bahwa itu termasuk jalan lingkungan pemukiman pada akhir tahun 2023,” kata Juli Wahyudin.

Meskipun demikian, kami selaku Pemerintahan desa juga telah mengupayakan pembangunan yang berada di ujung dusun Ciliwa tepat di lebuk picung perbatasan antara Desa Suak dan Banjarsuri sepanjang 500 meter, jalan Siring Gajah jalan antar dusun kelapa tiga dan Dusun Ciliwak 150 meter.

Kemudian, berbatasan dengan Bandar dalam sekitar satu kilo, karena lintasan itu sangat dekat dengan desa lainnya dan juga mempermudah warga beraktivitas ke desa lainnya, karena itu masuk jalan desa.

“Desa Suak ini lebar, dan tidak mungkin bisa menyentuh keseluruhan, mungkin bertahap kami melakukan pembangunan,” tuturnya.

Menurut Juli jalan menuju ke Dusun Ciliwa itu sekitar 7 kilo, sementara setelah kami mengetahui itu jalan lingkungan hanya mampu mengerjakan kurang lebih 100 atau 200 meter, artinya meskipun bisa bertahap.

Lebih lanjut Juli mengatakan jalan itu, pihak manapun dapat memperbaikinya. Baik Dinas PUPR, Perkim atau pertanian meskipun itu termasuk jalan lingkungan.

“Nah, melalui awak media ini, kami berharap juga agar dapat membantu menyerukan ke dinas-dinas terkait agar segera dapat menyentuh memperbaiki jalan tersebut,” harap Juli.

Rahmat salah satu warga juga merasakan penderitaan serupa, mengungkapkan kekhawatiran terkait keselamatan masyarakat yang tengah sakit dadakan atau mau melahirkan. Terpaksa cuman jalan itu yang dapat di andalkan setiap hari.

“Kalau malam, tidak banyak warga yang berani lewat sini. Jalan ini bebatuan, dan tanah liat tempatnya juga jauh dari pemukiman. Kami sudah 15 tahun lebih menunggu perbaikan, tapi sampai sekarang masih tidak ada tindak lanjut, meskipun kabarnya sudah diusulkan ke Bapak Bupati, padahal Indonesia sudah merdeka tapi belum pernah merasakan,” keluh Rahmat.

Dengan nada penuh harapan, Rahmat menambahkan, “Kami hanya berharap agar pemerintah mendengar suara kami yang di pedesaan terpencil. Semoga dengan adanya perhatian dari media, tahun ini jalan kami bisa diperbaiki.” harapan dia.

Dusun Ciliwa yang terisolasi akibat kondisi jalan yang buruk, kini sangat berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan. Agar dunia pendidikan dapat di rasakan. Dan warga juga sangat mendambakan akses jalan yang layak agar aktivitas ekonomi dan sosial mereka dapat kembali normal.