Palembang ( Duta Lampung Online)-Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) sebagai tuan rumah cabang olah raga Surfing pada penyelengaraan ASIAN GAMES XVIII 2018, mendatang Bupati Pesisir Barat DR. Drs. Hi. Agus Istiqlal, SH., MH, beserta jajarannya melaksanakan koordinasi dan audiensi serta berguru dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan di Palembang pada hari Jum’at (18/11/2016).
Kedatangan Agus Istiqlal dan rombongan diterima langsung oleh, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatra Selatan Ir. Hi. Ishak Mekki, MM, yang di dampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Hi. Mukti Sulaiman, SH., M.Hum, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Hi. Ahmad Yusuf Wibow dan Sekretaris Dinas Cipta Karya Provinsi Sumatra Selatan.
Saat melakukan audiensi, Agus Istiqlal meminta bantuan dan dukungan secara khusus kepada Gubernur Sumatra Selatan Ir. Hi. Alex Noerdin, SH, yang disampaikan melalui Wakil Gubernur, Ishak Mekki.
Penyampaian pesan secara khusus dari Bupati Pesisir Barat kepada bapak Gubernur Ir. Hi. Alex Noerdin, SH dikarenakan berkat keberhasilan dan kepiawaian beliau dalam membawa Provinsi Sumatra Selatan yang selalu sukses sebagai tuan rumah dalam penyelengaraan event-event nasional dan internasional.
Agus Istiqlal berharapan, Gubenur Sumatra Selatan dapat mendukung dan memberikan bantuan kepada Kabupaten Pesisir Barat, mengingat daerahnya daerah baru dimekarkan hingga kini masih berumur 3 tahun. Oleh karena itu masih kata ia, amanah yang diembannya cukup berat yaikni, sebagai tuan rumah olah raga urfing pada penyelengaraan ASIAN GAMES XVIII 2018 serta telah memproleh persetujuan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Sedangkan Provinsi Sumatra Selatan dan DKI Jakarta telah ditetapkan sebagai tuan rumah dan panitia nasional penyelengaraan ASIAN GAMES XVIII 2018 melalaui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2016.
“Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, memiliki historis sejarah dan hubungan emosional dengan Sumsel, mengingat Provinisi Lampung, merupakan bagian dari wilayah Sumatra Bagian Selatan, sehingga amanah yang diberikan kepada Kabupaten Pesisir Barat merupakan komitmen dan perhatian kita bersama,”kata orang nomor satu di Pesisir Barat ini.
Bupati Agus Istiqlal juga mengatakan, pada acara Koordinasi dan Audiensi tersebut, dirinya beserta rombongan juga meminta jajaran Pemrov Sumsel untuk dapat memaparkan tentang tata cara dan kiat kiat dalam memproleh sumber-sumber anggaran yang akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur sebagai syarat utama tuan rumah ASIAN GAMES XVIII 2018 yang akan datang.
Dikesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki saat menerima audensi menjelaskan bahwa keberhasilan Pemrov Sumsel dalam penyelengaraan event-event nasional dan internasional, ada beberapa langkah yang dilakukan diantaranya yakni, dimulai dengan bekal keberanian dan komitmen pemimpin mulai dari Gubernur, Bupat dan Walikota.
“Kedua, kerjasama yang solid serta kerja keras seluruh SKPD; ketiga, menjaga keamanan agar selalu tetap kondusif serta menjaga hal hal yang akan menimbulkan perpecahan suku, agama, ras dan anatomi (SARA),”tegasnya.
Menurut Ishak, dari bekal awal tersebut yang harus dimiliki dan diciptakan, maka untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang akan dijadikan sarana utama penyelengaraan event-event olahraga Nasional dan Internasional, tentunya memerlukan anggaran biaya yang sangat besar.
“Untuk meujudkan perolehan sumber sumber anggaran yang sangat besar tersebut, maka pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus melakukan kerja keras serta solid dalam rangka meraih sumber sumber anggaran yang ada, baik anggaran APBN maupun anggaran anggaran yang bisa diperoleh dari para donatur lokal maupun donatur asing maupun dari mancanegara,”jelasnya.
Lebih jauh Ishak menjelaskan, sebagai pengalaman awal Provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2004 ditetapkan sebgai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang pada waktu itu belum memiliki fasilitas yang belum memadai dengan waktu persiapan hanya 11 bulan.
“Dengan kondisi demikian, akan tetapi dengan berbekal Keputusan Presiden Tentang Penetapan Provinsi Sumatra Selatan sebagai tempat penyelenggaraan PON tahun 2004, maka bisa dimanfaatkan sebagai nilai tawar dengan pemerintah pusat untuk memperoleh alokasi dana APBN melalui semua kementerian terkait serta menjalin kerjasama dengan pihak-pihak investor lokal maupun investor asing,”ungkapnya.
Ishak mengatakan, setelah sukses tuan rumah penyelenggaraan PON tahun 2004, Provinsi Sumatera Selatan, kembali memperoleh pengalaman yang lebih bergengsi dengan ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan SEA GAMES ke 26 Tahun 2011. Sedangkan masih kata dia sarana infrastuktur yaitu Stadion Sriwijaya dan Infrastruktur Olahraga lainnya, yang semuanya telah selesai pembangunannya pada akhir tahun 2010 dalam satu kawasan yaitu Jakabaring Sport City (JSC).
“Untuk diketahui bahwa kawasan Jakabaring Sport City (JSC), perencana pembangunannya telah dirintis pada tiga periode kepemimpinan Gubernur Sumatra Selatan sebelumnya. Adapun areal lokasi JSC seluas 700 Ha yang ada sekarang, semula merupakan lahan gambut yang tidak dimanfaatkan yang kemudian atas kerja keras pemerintah provinsi sumtra selatan sehingga pembangunan sara dan prasarana diperoleh dari alokasi APBN dan pihak- pihak sponsor dari dalam dan luar negeri. Kemudian pada tahun 2013 yang lalu berlanjut kembali dengan ditetapkan provinsi sumatra selatan sebagai tempat penyelenggaraan event dunia yaitu Olimpiade Olahraga Negara-negara Islam dengan kawasan Jakabaring Sport City,”beber orang nomor dua di Sumatra Selatan ini.
Ishak juga mengatakan, pada Tahun 2018 mendatang Provinsi Sumatra Selatan dan Dki Jakarta telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden sebagai tuan rumah penyelenggaraan ASIAN GAMES XVlll. untuk persiapan event tersebut lanjutnya, Pemerintah Sumatra Selatan memperoleh alokasi APBN sebesar Rp 68 Triliun yang saat ini telah digunakan untuk pembangunan infrasturktur yaitu antara lain, Perluasan Bandara, Pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Bandara sampai dengan kawasan JSC, Pembangunan jalan tol dari Ogan Komering Ilir (OKI) sampai dengan Indralaya dan dari Indralaya sampai dengan Kota Palembang.
“Anggaran sebesar itu juga untuk pembangunan 6 Tower Asrama Atlet Serta perluasan Stadion Sriwijaya dan perluasan sarana olahraga lainnya dikawasan JSC; Sedangkan untuk penerangan listrik menggunakan PLTS yang dibantu oleh Pemerintah Negara Jepang melalui perusahaan SHARP,”tuturnya.
Ishak menambahkan, pada bulan September Tahun 2018 setelah selesai penyelenggaraan ASIAN GAMES XVlll) Provinsi Sumatra Selatan juga telah ditetapkan sebagai tuan rumah event Internasional MOTTOGP.
“Adapun SIRKUIT MOTTOGP saat ini sedang dalam tahap pembangunan dengan pelaksana yaitu, Konsultan Internasional dari Negara Jerman. Dengan dilaksanakan 2 (dua) event besar Internasional pada Tahun 2018, maka Provinsi Sumatera Selatan, akan mengalami kemajuan yang sangat signifikan khususnya dibidang ekonomi kerakyatan dan dibidang Pariwisata, karena telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata olahraga oleh Kementerian Pariwisata,”pungkasnya.(Zulva/Sakdan)