Bandar Lampung (DLO)- Puluhan Persatuan Ojek Kota Bandarlampung (POKBAL) menyambangi kantor walikota. Mereka menyerahkan atribut Go-Jek yang sempat disita kepada pemerintah melalui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Menurut Ketua POKBAL, Albert, puluhan aribut yang terdiri dari jaket dan helm itu, mereka dapatkan dari para pengendara Go-jek yang dalam beberapa waktu terakhir sering melanggar perjanjian yang sudah disepakati.
“Ini ada puluhan mas jumlahnya, padahal kita sudah buat perjanjian, tapi mereka tetap saja menaikkan dan menurunkan penumpang didekat pangkalan kami dengan radius 100 meter,” ujar Albert di depan kantor Walikota Bandarlampung, Senin (11/9) sore.
Berdasarkan pelanggaran yang telah berulang kali terjadi itu, ia mewakili seluruh anggota POKBAL meminta kepada Wali Kota Bandarlampung Herman HN, menutup operasional Go-Jek sesegera mungkin. “Kami enggak bisa berikan toleransi lagi, kami minta bapak walikota untuk tutup aplikasi Go-Jek dan operasionalnya di Bandarlampung secepat mungkin,” tegasnya.
Bukan hanya itu saja, salah satu anggota POKBAL mengaku telah menjadi korban kriminalitas yang dilakukan anggota Go-jek dalam kurun beberapa waktu lalu. “Ada tiga orang yang menodongkan saya dengan senjata tajam (sajam), satu orang menggunakan pisau dapur duanya pakai badik,” ujar Karno, yang mengaku sempat menjadi korban.
Atas dasar itu, Karno melaporkan kejadian tersebut pada pihak Polresta Bandarlampung, guna memperoleh tindaklanjut atas perbuatan yang dapat mengancam nyawanya. “Usai kejadian itu, saya langsung melaporkan permasalahan ke Polresta Bandarlampung,” tuturnya.
Kemudian, karena merasa bukan hak dan kewenanganya, akhirnya barang sitaan yang mereka (POKBAL) rampas dari Go-Jek telah diserahkan ke aparat setempat. “Ini semua atribut milik Go-jek hasil sitaan kami mas, ini akan kita berikan ke Polresta Bandarlampung,” pungkasnya.(rls)