Lombok – NTB | ( Duta Lampung Online) – Tepatnya sekitar pukul 11.30 terpantau di salah satu Group WA Lombok Timur (FOKUS LOTIM) , seorang Anggota WA group Inisial S atau C menguploud sebuah photo yang dimana didalam photo tersebut ada salah seorang Inisial F dan rekannya terlihat bersamaan pada Photo Tersebut , Jum’at 13/01/2023.
Berawal dari di sharenya photo si F dan rekannya tersebut oleh saudara S atau C , Muncul percakapan lainnnya , yang terus saling sahut antar anggota WAGroup satu dan Lainnya, ada yang menyapa dengan kata dan bahasa candaan da juga yang membahas tentang hal lainnya.
Berselang waktu sekitar 4 menit salah seorang anggota group WA Raden Andi yang juga berpropesi sebagai Wartawan ikut menyapa anggota WA group yang kebetulan menuliskan kalimat pada salah satu photo yang dikirim oleh saudar S atau C,dengan bunyi kalimat sapaan
Kalau ini bukan Pengamen,melainkan pembaca puisi yang sering menutupi masalah dengan kwitansi
Setelah tulisan percakapan dengan bahasa kalimat tersebut nyahut Salah satu Anggota WA Group dari salah satu media online lokal inisal A yang juga mengatakan , meminta Terlapor (R. Andi) segera minta maaf pak andi jangan ngomong sembarangan di group publik , kata si S (Profesi Wartawan Lombok Timur) , ia juga sempat mengatakan dan membawa nama wartawan dan organiasi *ini merusak nama selvi dan organisasi FWMO,karena Fais anggota aduh fmo itu tidak yang suka nutup masalah
Bang Den Ketua DPW PWDPI NTB , yang juga ada didalam group sangat menyayangkan sikap kawan kawan di Group WA tersebut yang seakan kompak ngeroyok dan nyecar dengan bahasa yang beragam dari orang perorang dan rata rata orang orang tersebut berprofesi sebagai wartawan dan tergabung dalam salah satu organisasi wartawan di Lombok Timur.
Lucu Sekali kata Bang Den , yang lain yang bercanda yang lain lagi seakan kepanasan , dan keberatan padahal sangat jelas dalam kalimat yang dituliskan R (Terlapor) tidak sehuruppun menyebutkan ada jabatan,profesi atau nama kelompok yang disebutkan oleh R,inikan berlebihan kata bang Deni , kok bawa bawa nama organisasi juga profesi trus main keroyokan , seperti kita kurang saling memahami saja,seakan nama dan kelompok tersebut sangat luar biasa dan sakti sehingga hal hal sepele dan kecil terlebih sesama profesi wartawan kok main keroyok dan main lapor melapor segala,tuturnya
Kami juga bisa buat rillis media lebih banyak dari yang mereka tayangkan ,bahkan kami siap berbalas Lapor , pokoknya jika masih ada media yang mempublikasikan rekan kami di PWDPI kami juga tidak akan tinggal diam , ini kami anggap juga mencidrai juga bagian dari pencemaran nama baik anggota organiasi kami mengingat terlapor (Ban R) adalah anggota kami juga , jelas seluruh anggota lainnya juga tidak akan tinggal diam ungkap bang Deni.
Pokoknya “Saya siap jadi saksi atas tuduhan laporan ini jika benar pihak pihak yang berkeberatan kekeh melanjutkan permasalahan ini,” bila perlu kita lapor balik atas tuduhan yang sama , sebagai sesama profesi kok saling gesek,saling lapor apa kata orang , sungguh sangat disayangkan hal tersebut dan ini kami anggap maslah yang tidak menarik, apalagi sampai harus dipublish di besarkan melalui media rekanan sendiri , kita juga bisa kok berbalas pantun melalui media bahkan mungkin lebih banyak kita bisa share media” tutupnya.
(Dengde)(*)