Waykanan (Duta Lampung Online)- Menggelar Upacara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) Tingkat Kabupaten Way Kanan yang dihadiri dan diikuti oleh Wakil Bupati DR. Drs. H. Edward Antony, M.M, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Sekretaris Daerah Kabupaten Saipul, S.Sos.,M.IP, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, kepala dan unsur Inspektorat Daerah Kabupaten, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, RSUD ZA Pagar Alam, Instansi Vertikal, Bagian Sekretarist Daerah Kabupaten, Pengurus Korpri, Pimpinan Kecamatan Blambangan Umpu, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Hj. Thurismawaty Edward Antony, Ketua Dharmawanita Vorian Melita Saipul serta Organisasi Wanita dilingkungan Kabupaten Way Kanan.
Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Senin (09/12/2019) bertempat di Lapangan Pemerintah Kabupaten setempat.
Wakil Bupati Edward Antony selaku Inspektur Upacara dalam amanatnya mengatakan bahwa melawan korupsi bukan hanya karena korupsi merugikan keuangan Negara, tetapi memberantas korupsi karena merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dimana korupsi terbukti telah memiskinkan warga Dunia, korupsi terbukti membawa ketidakadilan, ketimpangan dan keterbelakangan serta korupsi terbukti telah menjatuhkan bangsa-bangsa di dunia dari kemakmuran bersama.
“Korupsi menjadi musuh bersama kita smua, musuh bersama warga dunia serta, mush semua bangsa-bangsa. Tindakan pencegahan tidak kalah pentingnya dengan penegakan hukum. Kita perlu membanun sistem dadn tata kelola Pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Karena sistem yang baik akan efektif untuk mencegah peluang terjadinya korupsi. Dan Pemerintah melakukan langkah percepatan Rreformasi Birokrasi termasuk didalamnya Reformasi Pelayanan Publik dan Perizinan”, ujar Wakil Bupati Edward Antony.
Selanjutnya, untuk mencegah dan memerangi korupsi memerlukan langkah-langkah komprehensif dengan kata kuncinya yaitu partisipasi rakyat untuk terlibat dalam melawan korupsi serta kerjasama bahu-membahu antar Lembaga-lembaga penegak hukum.
Kemudian bersinergi antara eksekutif, legislatif dan yudikatif serta keteladanan para Pemimpin, pemegang kekuasaan daru Pusat sampai daerah untuk berdiri di depan membangun kepemimpinan yang bebas korupsi.
“Tanpa sinergi antar lembaga Negara untuk melawan korupsi maka yang adalah koruptor. Untuk itu semakin agenda pemberantasan korupso kita terhambat yang menikmati adalah para koruptor dan kita terjebak hanya dalam wacana tanpa aksi nyata yang ditertawai koruptor.
Padahala perlu diingat bahwa tantangan kita kedepan sangat berat, dimana kita sedang memasuki era baru, era kompetisi-kompetisi antar Negara. Kita tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain atau bahkan digulung oleh bangsa lain jika kita tidak efisien.
Untuk itu mari kita bersama melawan kejahatan kemanusiaan ini dengan aktif sehingga akan lahir ide-ide kreatif, keberanian dan ketegasan untuk memberantas korupsi di tanah air”, pungkas Wakil Bupati yang pada kesempatan tersebut melakukan peninjauan Stand terkait LHKPN. (Humas&Protokol*/Fitria/Alex**)