Surabaya-Jatim (Duta Lampung Online). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 sebagai momentum memperkuat kebebasan pers yang bertanggungjawab.
Menurut Khofifah, media harus berkomitmen penuh pada khitah sebagai salah satu pilar utama penyangga demokrasi. Bukan semata-mata menjadi institusi penyedia informasi bagi publik, namun juga mempresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, dan penyedia ruang bagi partisipasi publik.
Rangkaian perayaan HPN 2023 digelar selama enam hari berturut-turut pada 6 – 12 Februari 2023 di Medan Sumatera Utara, dengan tema “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat”.
“Pemenuhan hak asasi rakyat untuk memperoleh informasi, dan kemerdekaan pers untuk menyampaikan informasi, berbanding lurus dengan menifestasi prinsip kedaulatan rakyat, ” Ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (9/2/2023).
Gubernur Khofifah melihat, dengan adanya media sosial (medsos) setiap orang bisa menjadi pewarta. Setiap orang bisa memproduksi, menyunting, mereproduksi, dan menyebarkan informasi. Namun sayangnya tidak semua orang memahami betul kode Etik Jurnalistik.
Kondisi ini, kata Khofifah, diperparah dengan tingkat literasi digital masyarakat kita yang kurang sehingga dengan mudahnya percaya dengan kabar yang tidak tahu asal usulnya tanpa melakukan cek dan ricek. Alhasil di media sosial banyak sekali bertebaran kabar hoax dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa.
Gubernur Jatim mengatakan, maka dari itu, selain terus berevolusi seiring perkembangan teknologi, media harus bekerja membanjiri kanal dan platform dengan berita – berita baik, mencerdaskan, serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan kebebasan pers yang bertanggungjawab, apalagi dalam waktu dekat Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada serentak. Diharapkan peran dari insan pers benar – benar menghasilkan pemberitaan yang bertanggungjawab yang dapat dikonfirmasi kebenarannya menggunakan prinsip – prinsip kode etik jurnalistik
” Jadi jangan hanya bebas, akan tetapi juga bertanggungjawab. Sehingga masyarakat mendapat informasi yang benar, utuh, dan berimbang ditengah derasnya arus informasi, ” Jelasnnya.
Selanjutnya Gubernur Khofifah mengungkapkan, selaras dengan tema “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat”, maka pentingnya kebebasan pers yang menjunjung tinggi prinsip -prinsip dan etika jurnalistik. Artinya kebebasan pers dilandasi dengan tanggung jawab sesuai kaidah dan etika jurnalistik.
” Saya berharap, insan pers bisa menghasilkan karya jurnalistik yang harus akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis, “,tegasnya. (Son/Ren).