Peringatan Hari Kebebsan Pers Dunia Kita Tolak Berita Hoax dan Kekerasan Pers

0
50
Oleh : M. Nurullah RS ( Pimpinan Redaksi Duta Lampung dan Pena Berlian ).

JUM’AT pada Tanggal 3 Mei 2019, seluruh wartawan di Indonesia dan seluruh dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia. Hari Kebebasan Pers Sedunia bermula pada tahun 1993, ketika Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan 3 Mei sebagai hari untuk memperingati prinsip dasar kemerdekaan pers, demi mengukur kebebasan pers di seluruh dunia.

Sejak saat itu, 3 Mei selalu diperingati demi mempertahankan kebebasan media dari serangan berbagai pihak dan memberikan penghormatan kepada para jurnalis yang meninggal dalam menjalankan profesinya.

Di Indonesia sendiri, kebebasan pers diawali pada tanggal 23 September 1999, ketika Presiden Indonesia BJ Habibie mengesahkan UU No. 4 Tahun 1999 tentang Pers, yang mencabut wewenang pemerintah dalam menyensor dan membredel pers.

Pada peringatan tahun ini, berbagai jurnalis selalu menyerukan tiga seruan, seperti menolak segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis, menolak monopoli dan intervensi media, serta melawan segala informasi dan berita hoax.

Persoalan berita hoax ini memang menjadi isu hangat dikalangan jurnalis, apalagi dengan perkembangan sosial media, membuat berita hoax semakin tak terkendali.

Maraknya berita hoax sudah menjadi masalah sejak Pemilu Presiden 2009. Menurut jurnalis senior Amerika Serikat Steven Reiner, maraknya berita hoax sudah menjadi fenomena global, seperti dilansir dari media Tribunews.com.

Grup percakapan di aplikasi pesan berbalas seperti WhatsApp disebut sebagai satu media yang paling populer di Indonesia sebagai sumber berita-berita hoax.

Namun, sejak saat itu, Pemerintah Indonesia dan dewan pers telah terus berupaya untuk melawan fenomena berita hoax. “Sebab berita palsu biasanya muncul untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti mendongkrak pemasukan atau menjadikannya alat propaganda dan mitra partai politik,” jelas Steven Reiner.

Karena itu, Steven Reiner menekankan penting bagi pembaca dan pewarta untuk menggunakan pemikiran kritisnya dalam mengonsumsi berita atau informasi. Oleh sebab itulah, sebagai warga negara kita bisa turut serta untuk menumpas berita-berita hoax yang beredar, salah satunya dengan menjadi jurnalis.

Pada peringatan hari kebebasan Pers Dunia ini, saya beserta jajaran redaksi media Pena Berlian online dan Duta Lampung mengucapkan selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia untuk seluruh insan pers di Indonesia. Demokrasi yang baik terlahir dari journalisme yang baik. Insan media di hari peringatan ini, mari kita doakan semoga Pers Lampung dan Nasional menjadi jendela informasi yang akurat,berimbang, tepercaya, dan mengutamakan kebenaran (*).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here