Duta Lampung Online (DLO) – Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, tanaman kentang merupakan komoditas tanaman sayuran yang banyak diusahakan oleh petani, karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Dalam budidayanya petani sering dihadapkan oleh berbagai kendala dan salah satu di antaranya ialah serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan penyakit, yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Keberhasilan pengendalian OPT sangat tergantung pada identifikasi terhadap jenis OPT yang menyerang. Hal ini disebabkan dengan diketahuinya jenis OPT yang menyerang akan dapat ditentukan cara pengendalian yang tepat.
Pada tanaman kentang banyak sekali jenis OPT yang menyerang, namun hanya beberapa jenis OPT yang secara ekonomi dapat menimbulkan kerugian secara langsung atau secara tidak langsung sebagai vektor penyakit. OPT pada tanaman kentang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : (1) kelompok hama tanaman dan (2) kelompok penyakit. Pada bagian pertama telah dijelaskan seputar kelompok hama tanaman sayuran, pada bagian kedua ini akan dijelaskan soal kelompok penyakit sayuran.
Penyakit Busuk Daun/Buah Fitoftora
Penyakit busuk daun dan buah fitoftora disebabkan oleh cendawan Phytophthora spp. Patogen ditularkan melalui udara dan air.
Gejala awal berupa bercak kebasah-basahan pada bagian tepi atau tengah daun. Bercak selanjutnya melebar dan terbentuk daerah nekrotik yang berwarna coklat. Bercak dikelilingi oleh masa sporangium yang berwarna putih dengan latar belakang hijau kelabu. Serangan dapat menyebar ke batang, tangkai, umbi dan buah.
Serangan penyakit ini dapat berkembang dengan cepat pada musim hujan dengan kelembaban di sekitar kanopi >95% dengan suhu sekitar 20oC. Tanaman inangnya antara lain ialah kentang, tomat, cabai, labu, oyong, semangka dan terong.
Penyakit Busuk Basah
Penyakit busuk basah disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora. Patogen ini ditularkan melalui air, pupuk kandang dan tanah. Gejala serangan penyakit ini pada tanaman kubis ditandai adanya bercak busuk basah berwarna coklat kehitaman pada daun, batang dan krop kubis. Bercak selanjutnya membesar dan melekuk dan bentuknya tidak beraturan, seperti dilansir dari Sinar Tani, Selasa (24/5).
Pada tanaman tomat, kentang dan wortel ditandai oleh tanaman layu. Pada ubi kentang dan wortel ditandai dengan ubi yang membusuk. Tanaman inangnya antara lain ialah kubis, kubis bunga, kailan, caisim, kentang, tomat, wortel dan tanaman sayuran lainnya. (*)