Oleh : M. Nurullah-Pemimpin Umum, Duta Lampung Online
PENDIDIKAN merupakan jembatan mencerdasarkan generasi bangsa, pendidikan memiliki peranan yang begitu penting dalam kemajuan negeri ini. Apabila masyarakat memiliki pendidikan yang lebih baik maka kita tidak akan dipandang sebelah mata oleh orang lain bahkan oleh negara lain. Pendidikan merupakan bekal utama dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang boleh dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi kondisi pendidikan saat ini bisa dikatakan sangat memperihatinkan, dimana moral dan sopan santun siswa masih sangat rendah, banyak dari para pelajar yang suka tawuran dengan sesama pelajar, tindak kekerasan,bahkan mereka tidak lagi memliki rasa malu berpegangan tangan dengan lawan jenisnya di tempat umum, hal ini didasari karena kurangnya moral serta akidah para pelajar.
Banyak yang menjadi faktor kurangya moral pelajar saat ini, salah satu yang mempengaruhi krisis moral para pelajar saat ini adalah adalah peranan gadget dan kurangnya interaksi anak dengan orang tua. Dengan gadget para pelajar bebas membrowsing hal-hal yang dinginkan, rasa sosialisasi terhadap hal-hal disekitar menjadi berkurang diakibatkankan mereka terlalu sibuk dengan mengurus gadget bahkan sampai lupa dengan keadaan disekelilingnya. Dalam hal ini peranan orang tua dan guru sangat menentukan moral serta sopan santun para siswa, orang tua bisa melakukan-pendekatan-pendekatan terhadap anaknya bahkan orang tua bisa berperan sebagai sahabat anaknya tersebut, dengan demikian anak akan merasa diperhatikan dan gampang menyampaikan perasaan yang dialaminyaa saat itu. Guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya, guru harus bisa berperan ganda menjadi seorang guru dan menjadi orang tua bagi anak didiknya,guru tidak hanya memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi seorang guru harus mampu menciptakan siswa-siswi yang berkarakter,guru harus menanamkan moral serta akidah yang kuat terhadap anak didiknya.
Seorang guru harus menjadi teladan yang baik bagi para siswa dalam mewujudkan perilaku siswa yang berkarakter, oleh sebab itu bukan hanya seorang siswa yang dituntut memiliki moral dan akidah yang baik seorang guru sekalipun harus memiliki moral serta akidah yang baik sehingga siswa dapat mengambil ibrah dan contoh dari seorang guru tersebut. Apapun yang dilakukan oleh seorang guru akan terekam dimemori siswa. Seperti pepatah yang mengatkan “guru kecing berdiri murid kencing berlari” didalam pepatah ini kita dapat mengambil kesimpulan apabila kita memberikan contoh yang tidak baik terhadap anak didik kita maka jangan heran jika suatu saat nanti siswa kita akan melakukan hal yang lebih parah dari kita. Maka dari itu seorang guru harus mampu memberikan contoh-contoh yang baik bagi peserta didiknya.
Bukan hanya seorang murid yang mengalami krisis moral bahkan dizaman sekarangpun ada seorang guru yang memiliki krisis moral dan akidah. Seorang guru ini tega mencabuli sisiwinya, miris sangatlah tidak patut dicontoh guru seperti ini yang tidak memegang teguh etika sebagai pendidik bagi anak didiknya.bukannya mencerdaskan generasi penerus bangsa, ini malah merusak generasi dan masa depan anak didik. Guru seperti inilah yang dikatakan krisi moral dan akidah. Kira-kira apa yang mendasari seorang guru sehingga tega berbuat sekeji itu, tak lain dan tak bukan karena krisis moral serta akidah dari seorang guru tersebut serta kurangnya menghayati tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang mulia. Guru yang baik tidak sepaputnya melakukan hal-hal seperti demikian . Kita merupakan contoh bagi mereka,berilah contoh yang baik agar anak didik kita dapat mengambil contoh dari gerak-gerik,tutur kata serta tingkah laku kita. Murid yang berkarakter adalah hasil dari guru yang hebat.
Sebagai seorang guru atau pendidik kita harus membekali diri dengan niat yang tulus dan sifat ikhlas supaya menjadikan anak didik kita menjadi generasi penerus bangsa yang hebat serta berkarakter. Bukan itu saja guru juga harus membekali dri dengan kreatifitas yang tinggi dan kompetensi yang cukup. Sifat ikhlas inilah yang jarang dimiliki oleh seorang guru,banyak diantara mereka merasa apa yang mereka sampaikan tidaklah setimpal dengan gaji yang mereka dapatkan, sehingga akibatnya ketika mereka berada di dalam kelas mereka tidak sepenuhnya. Kadang mereka menyampaikan materi tidak sepenuhnya alhasil materi ini disambung ketika les, nah les inilah yang diharapkan nanti oleh para guru untuk mendapatkan uang atau gaji tambahan (tapi tidak semua guru loh seperti itu). Ini semua terjadi karena guru melupakan aspek ikhlas, andaikan saja guru ikhlas mengajar maka keihklasan ini akan memberikan semangat tanpa batas pada guru untuk berusaha keras membuat anak didik mereka paham akan materi yang disampaikan. Semangat keikhlasan ini akan mampu meluluhkan hati dan jiwa keras anak didik kita.
Nah guru hebat ini menjadi tugas utama kita, menanamkan sifat ikhlas serta niat yang tulus dalam mendidik generasi penerus bangsa, seorang siswa bukanlah semata-mata mereka yang bertatapan muka dengan kita setiap harinya, melainkan mereka adalah ladang surga bagi kita nantinya (aamiin), ilmu yang kita sampaikan kepada mereka akan tertanam dan selalu diingat oleh mereka, suatu saat nanti ketika mereka beranjak dewasa dan menjadi seorang guru seperti kita, ilmu yang pernah mereka dapatkan dari kita akan samapi ke anak didik mereka samapi seterusnya, itulah ilmu tanpa ada habisnnya selalu mengalir seperti air, sungguh mulia tugas menjadi seorang guru, berbanggalah kita sebagai guru hebat yang melahirkan murid-murid berkaraketer.
Murid yang berkarakter didasari dengan lingkungan yang hebat , ada peranan orang tua, guru serta masyarakat dan pemerintah. Anak-anak harus ditanamkan pendidikan moral serta akidah yang bagus sejak dini, agar mereka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, seorang guru tidak akan mampu menciptkana siswa yang berkarakter dengan sendrinya, orang tua dan guru harus bekerja sama dalam pendidkan karakter anak yang hebat. Dengan adanya kerjasama yang baik antara guru, orang tua, masyarakat dan pemerintah maka saya yakin tidak ada anak Indonesia yang akan mengalami kegagalan dan krisis moral. Yang ada hanyalah murid berkarater,berprestasi,budiman,bermoral serta berakhlak mulia membawa nama baik bangasa Indonesia.(*)