Minimnya Lapangan Pekerjaan Pencari Kerja Pilih Tinggalkan Kampung Halaman

0
162
Minimnya Lapangan Pekerjaan Pencari Kerja Pilih Tinggalkan Kampung Halaman (Foto Istimewa)

Kalianda (DLO) – Minimnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan, membuat para pencari kerja lebih memilih Pulau Jawa sebagai tempat mencari pekerjaan.

Hal ini tentu, menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk memberikan peluang dan menyediakan lapangan pekerja bagi masyarakatnya untuk merasakan bagaimana mereka merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan di tempat mereka dilahirkan serta dibesarkan.

Keinginan masyarakat untuk berbakti pada kampung kelahiran, hanya menjadi sebuah wacana yang tak berujung kepastian. Sebab, di Lamsel tidak banyaknya lapangan pekerjaan dan peluang kerja yang tersedia.

Jika pun ada, peluang tersebut terbatas, jadi wajar saja, para pemuda-pemudi lebih memilih meninggalkan daerah asal mereka untuk bekerja didaerah yang lain yang menjanjikan peluang untuk bekerja.

Kepala Seksi Penempatan Pencari Kerja (Pencaker) Disnakertrans Munzir mewakili Kepala Disnakertrans mengkui bila, para pembuat kartu kuning tersebut mayoritas akan mencari pekerjaan di perusahaan yang berdiri di Pulau Jawa atau sekitaran Tangerang dan Jakarta.

Tujuan mereka ke daerah tersebut bukan tanpa alasan, karena peluang pekerjaan di tempat-tempat itu sangat menjanjikan, karena banyaknya lapangan pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang hampir merata di setiap wilayah.

“Ya, mayoritas yang buat kartu kuning disini untuk mencari kerja kesana. Kita tidak dapat memastikan kenapa mereka mencari peruntungan kesana, yang pasti bila banyak perusahaan yang beroperasi tentu peluang kerjanya akan semakin besar dan menjanjikan,” ujar Munzir saat ditemui diruang informasi pencari kerja, Selasa (4/4).

Namun yang menjadi persoalan lainnya, dikatakan dia, selain dengan minimnya lapangan pekerjaan di daerah, juga tiadak adanya laporan dari pihak perusahaan yang sudah menerima masyarakat Lampung Selatan untuk bekerja ditempat. Hal ini menjadi problema untuk Disnakertrans untuk mendata masyarakat yang sudah bekerja di luar daerah.

“Semestinya, setelah mereka (perusahaan-red) menerima masyarakat kita, perusahaan itu memberikan laporan ke kita. Agar kita bisa mencatat dan mendata mereka yang disesuaikan dengan daftar pembuat kartu kuning itu sendiri,” ujarnya.

Dijelakan dia, berdasarkan data pencari kerja yang terdaftar di (Disnakertrans) Lampung Selatan terhitung sejak Januari-Maret 2017 total ada sebanyak 394 orang yang membuat kartu tanda pencari kerja.

Dimana, di dalam daftar tersebut terlihat jumlah pendaftar terus mengalami peningkatan dalam setiap bulannya. Pada Januari tercatat ada sebanyak 123 orang, Febuari 126 orang dan Maret 145 orang.

“Daftar tertinggi ditempati oleh masyarakat dengan lulusan SMA/sederajat sebanyak 325 orang, lulusan SMP sebanyak 23 orang, S1 10 orang, D3 25 orang dan SD 3 orang,” ungkapnya.

Ditambahkan dia, untuk jumlah rata-rata jenis kelamin para membuat kartu kuning tersebut tidaklah jauh berbeda.

“Dimana, untuk mereka yang berjenis kelamin pria tercatat sebanyak 202 orang dan perempuan sebanyak 192 orang,” pungkasnya.(*)

Sumber : TRANSLAMPUNG.COM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here