Surabaya- Jatim (Duta Lampung Online) Jajaran Pemprov, Bupati/Walikota, KAI dan Polda Jatim menggelar Rapat Koordinasi Perihal Perlintasan sebidang Kereta Api di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (4/1) 2023. Hal ini untuk mengantisipasi kecelakaan di perlintasan kereta api.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Kapolda Jatim mengingatkan kita semua untuk memberikan perlindungan yang lebih baik, maksimal kepada masyarakat. Lebih lanjut Gubernur Jatim Khofifah menjelaskan semua pihak yang terkait persoalan perlintasan kereta api, dapat melakukan pemantauan secara detail titik-titik palang pintu perlintasan kereta api.
“Untuk itu, bersama-sama mari kita niatkan Rakor ini, berbagai upaya dapat memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat Jawa Timur, ungkapnya.” Dalam hal tersebut Pemprov Jatim juga berupaya, membuat palang pintu. Sedangkan kewenangan Pemprov hanya ada sebanyak 19 perlintasan. Dan saat ini, sebanyak 18 dipastikan sudah berpalang pintu.
“Satu masih dalam proses , itu di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Ya, mudah-mudahan segera selesai.” Ungkapnya.
Selanjutnya dalam Rakor Kapolda Jatim Irjenpol Toni Hermanto mengatakan Kasus kematian akibat tertabrak kereta api di Jawa Timur, sangat tinggi. Penyebabnya perlintasan Kereta Api (KA) tidak berpalang pintu. Berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim , ada 734 dari 1.082 perlintasan KA di Jatim tidak berpalang pintu. Akibatnya ada 175 kasus dengan 105 orang meninggal dunia selama tahun 2022. Jumlah tersebut, meningkat 21,5 persen atau 14,4 kasus dengan 77, orang meninggal dunia pada tahun 2021.
Untuk itu Kapolda Jatim mengajak semua pihak khususnya Kementerian Perhubungan, PT. KAI, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/ Kota untuk bersama-sama membuat palang pintu, sesuai kewenangan masing-masing. Sebab membuat palang pintu membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Irjenpol Toni Hermanto Kapolda Jatim mengharap pada Tahun 2023 agar tidak terjadi lagi kecelakaan di perlintasan kereta api. Untuk itu, mari kita bersama-sama membuat kontruksi berupa langkah-langkah untuk menyelamatkan masyarakat di Jawa Timur. “Kalau tentang harganya palang pintu minimal Rp. 300 juta dan ada yang harganya sampai Rp. 2,5 milyar.,” Ungkapnya.” (son/ren)