BANDAR LAMPUNG, (Duta Lampung Online) – Pemerintah Provinsi Lampung berupaya menekan harga daging sapi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
“Pemerintah pusat berencana membuka keran impor sapi dan daging beku diperbesar dan diharapkan dapat menekan harga daging di Lampung,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, seperti dilansir dari Antaralampung.com, Selasa (31/5).
Ia menyebutkan, Presiden Joko Widodo yang meminta daging sapi di jual menjadi Rp80.000/kg menyusul rencana keran impor sapi dan daging beku diperbesar merupakan langkah yang sangat baik.
Namun demikian, lanjutnya, harga tersebut kemungkian tak bisa diterapkan di daerah seperti di Provinsi Lampung. “Jika harga daging impor itu di Jakarta sebesar Rp80 ribu per kilogram. Kemungkinan sampai Lampung menjadi sekitar Rp90 ribu per kilogram karena adanya ongkos untuk mendistribusikan ke daerah ini,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya, bersama instansi terkait juga berupaya untuk menekan harga daging sapi agar tak naik terlalu tinggi.
“Rencananya sebelum bulan puasa kami bersama instansi terkait akan melakukan rapat koordinasi terkait stok daging serta berupaya menekan harga daging jangan terlalu tinggi,” katanya.
Ia menyebutkan, kebutuhan akan daging sapi di Provinsi Lampung selama bulan Ramadhan tahun ini mencukupi.
Menurutnya, berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mencatat stok sapi di Provinsi Lampung saat ini mencapai 30.624 ekor.
“Stok sapi itu cukup untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di daerah ini hingga menjelang Lebaran nanti,” katanya.
Ia menyebutkan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam rapat dengan feedloter dan pengusaha pemotongan sapi pada April lalu menyebutkan bahwa stok pada April 2016 mencapai 21.143 ekor sapi.
Saat ini, lanjutnya, stok sapi di tempat penggemukan maupun tempat pemotongan sapi mencapai di atas 30.000 ekor.
Sementara lanjut dia, kebutuhan daging sapi di Lampung menghadapi bulan suci Ramadhan hingga menjelang Lebaran 2016 mencapai 859 ton, sedangkan stok mencapai 3.247 ton. (*)