Tanggamus ( Duta Lampung Online ) Pemkab Tanggamus sampai saat ini telah menganggarkan 250 ambulans pekon, terbaru ada delapan mobil ambulans terealisasi di Kecamatan Semaka.
Operasional kedelapan ambulans tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tanggamus Dewi Handajani untuk ambulans di Pekon Karang Agung, Kec. Semaka.
Lalu tujuh unit ambulans lainnya di Pekon Pardawaras, Sudimoro Bangun, Sudimoro, Garut, Sukaraja, Sedayu dan Margomulyo.
Dewi menyampaikan terimakasih kepada para kepala pekon dan Camat Semaka atas terealisasinya pengadaan mobilambulans pekon.
Ini untuk melaksanakan Program 55 Aksi, Desa Asik, salah satunya ambulans di tiap pekon.
“Tujuan dari pengadaan ambulans ini dalam rangka meningkatkan percepatan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di pekon-pekon,” ujar Dewi.
Ia menambahkan, targetnya 299 Pekon di Tanggamus memiliki ambulans. Saat ini sudah ada 250 pekon miliki ambulans terdiri dari mobil dan kapal ambulans.
Untuk Tanggmus tidak semua kebutuhan ambulans dibelikan mobil. Sebab beberapa pekon di Kec. Pematang Sawa dan Cukuh Balak pengadaan ambulans berbentuk kapal. Hal ini menyesuaikan kondisi pekonnya dan sarana yang sangat diperlukan.
“Dengan adanya ambulans di tiap pekon, maka masyarakat di seluruh wilayah Tanggamus, baik yang di perkampungan dan pelosok-pelosok dapat terlayani dan dimudahkan untuk akses dari dan menuju fasilitas kesehatan,” terang Dewi.
Sedangkan pekan lalu ada empat ambulans pekon di Kecamatan Gunung Alip resmi beroperasi. Empat ambulans tersebut di Pekon Darussalam, Pekon Banjarnegeri, Pekon Pariaman, dan Pekon Sukabanjar.
Dewi menyampaikan pengadaan ambulans pekon berkat sinergi antara pemerintah masing-masing pekon sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemkab Tanggamus. Dengan utamakan kepentingan masyarakat.
“Adanya ambulans pekon akan mempercepat pelayanan masyarakat yang membutuhkan ambulans. Salah satunya menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” ujar Dewi.
Ia berharap dengan adanya ambulans pekon bisa mencegah keterlambatan penanganan darurat kesehatan. Seperti dalam persalinan jangan sampai terjadi keterlambatan pelayanan ke puskesmas atau rumah sakit.
Ambulans pekon, merupakan realisasi dari pemanfaatan Dana Desa ditambah bantuan dari Pemkab Tanggamus. Lalu sebagian besar pengadaan dan operasional ambulans diambil dari Dana Desa tiap pekon.
Menurut Kabid Kelembagaan dan Pembangunan Pekon Syaifuddin, tahun ini Pemkab Tanggamus menganggarkan 83 pekon untuk subsidi pengadaan ambulans.
“Subsidi dari Pemkab Tanggamus sebesar Rp 40 juta. Subsidi ada yang diberikan tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya. Pekon boleh mengambil subsidi itu atau mengadakan secara mandiri ambulans,” ujar Syaifuddin.
Ia mengaku, pada tahun ini ada 109 pekon telah mengadakan ambulans, lalu tahun 2019 ada 99 pekon, tahun 2018 ada dua pekon, dan tahun 2017 ada satu pekon.
“Pekon yang menerima subsidi ada 280 pekon. Pekon yang adakan ambulans secara mandiri atau tanpa subsidi Pemkab ada 14 pekon. Lima pekon lagi belum dianggarkan,” ujar Syaifuddin.
Ia mengaku, pekon boleh mengadakan secara mandiri ambulans, tergantung kemampuan pekonnya. Dan itu diputuskan dalam musyawarah desa sebagai keputusan tertinggi pemanfaatan Dana Desa.