Pesisir Barat (Duta Lampung Online) – Lomba Cipta Menu diikuti peserta dari 34 SKPD Dharma Wanita dilingkungan Pemkab serta Tim Pengerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) 11 Kecamatan di Pesisir Barat. Acara tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna Selalaw (GSG), Pantai Labuhan Jukung pada kamis (4/10).
Lomba Cipta Menu sudah selenggarakan 3 kali, pada tahun 2018 lomba cipta menu mengangkat sumber daya lokal yang ada di Pesisir Barat. Salah satunya mengolah tanaman Kelor menjadi menu Masakan dan kudapan sehat dan bergizi.
Para peserta yang mengikuti Lomba Cipta Menu ini kreatif mengolah kelor menjadi berbagai makanan dan kudapan sehat seperti Sup daun Kelor, Sayur Asem Daun Kelor, Urap Kelor Jus daun Kelor dan berbagai olahan makanan lainnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Barat Septi Agus Istiqlal, Tujuan dilaksanakan Lomba Cipta Menu agar peserta lebih kreatif menciptakan menu baru dari prodak lokal.
”Dengan diadakan lomba Ibu-ibu bisa lebih kreatif menciptakan menu baru, Selain di jadikan obat, Kelor bisa dijadikan olahan kudapan dan makanan yang sehat, ” Tutur Septi.
Selanjutnya, Septi juga menjelaskan tanaman kelor mudah dijumpai di Kabupaten Termuda dilampung ini, Tim Penggerak PKK juga telah Menanam bibit dan membagikan sebanyak 1001 tanaman kelor pada masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2017 lalu.
Sementara, Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal yang menghadiri acara Cipta menu Mengatakan akan mendukung segala kegiatan ini.
”Lomba Cipta Menu ini berhubungan Langsung dengan pariwisata, seperti tanaman kelor contohnya apa bila diolah menjadi berbagai menu kreatif maka bisa di patenkan sebagai makanan Khas Pesisir Barat, Pemerintah juga mendukung dan siap menganggarkan apabila kegiatan Cipta Menu di laksanakan tingkat Kecamatan atau Pekon,” ujar Bupati.
Peserta yang mengikuti Lomba Cipta Menu akan dinilai juri dari berbagai kategori yaitu, Kreatifitas, Citarasa, Keanekaragaman dan Keterampilan. Bagi peserta yang keluar sebagai juara akan mendapatkan Piala dan uang Pembinaan dari TP PPK, Dharma Wanita dan Dinas Ketahanan Pangan Setempat. (Agus/fjrsumatera)
