Pemkab Lambar Peringati Hari Sumpah Pemuda dan Kesaktian Pancasila

0
135
Pemkab Lambar Peringati Hari Sumpah Pemuda dan Kesaktian Pancasila

Lambar ( Duta Lampung Online)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat, adakan upacara paripurna bulanan sekaligus peringati hari kesaktian Pancasila dan hari Sumpah Pemuda ke-88, Tahun 2016, dilapangan merdeka pemkab setempat pada Jum’at (28/10/2016)

Hadir dalam acara tersebut yakni, Bupati Lampung Barat Drs. Mukhlis Basri, Sekdakab Lambar Nirlan SH, Kepala Kejaksaan Negeri Liwa, Taufiq Rahman, Anggota DPRD Lambar, Forkompinda, Muspida Dan Peserta upacara. Bertindak sebagai insfektur upacara yaitu Dandim 0422 Kabupaten Lambar, Letkol Inf. Iskandar M.Hut.

Dalam sambutanya Insfektur upacara, Iskandar menyampaika, penghargaan dan hormat kita semua kepada bung karno bapak bangsa tokoh pemuda masa itu, yang meneriakkan kalimat yang sangat terkenal “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”saat pertama kali mendengar pidato bung karno ini.14639816_1336460253052722_2394448289339199365_n

“Kita mungkin sempat bertanya-tanya, apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda, sebuah negara bisa mengguncangkan dunia? jawaban atas pertanyaan ini akan kita temukan melalui fakta-fakta berikut ini. data demografi indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di indonesia sesuai dengan uu no 40 tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk indonesia yang mencapai 252 juta orang secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar,”tegasnya.

Iskandar melanjutkan, ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi. dimana jumlah usia produktif indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk indonesia sebesar 297 juta jiwa.

“Bonus demografi menjadi peluang yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi indonesia untuk melesat menjadi negara maju. itu adalah rasio usia produktif terbaik indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035. lantas, pertanyaan lainnya adalah, apa relevansinya bonus demografi indonesia dengan pidato bung karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia,”ujarnya.

Menurut Iskandar , jika kita merenung dan merefleksikan pidato bung karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. bung karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. bung karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.

“Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda indonesia. dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda indonesia dari sabang sampai merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran bangsa indonesia, terutama di mata dunia. rasanya tidak cukup jika harus menuliskan semua nama pemuda indonesia yang hari ini mengharukan nama indonesia di kancah internasional,”ungkapnya.

Iskandar menjelaskan, pesan bung karno bahwa dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia. jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. tugas kita semua untuk menjadikan bonus demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di indonesia. mari kita buktikan dalam sejarah indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda indonesia menjadi motor utama penentu perubahan indonesia. bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negaranegara besar lainnya. di depan mata kita ada mea dan perdagangan bebas asia dan dunia. saatnya pemuda indonesia membangun visi yang besar menatap dunia.

“Selain memperingati hari sumpah pemuda, pada upacara ini kita juga memperingati hari kesaktian pancasila. pancasila mengandung makna yang amat penting bagi sejarah perjalanan bangsa indonesia. karena itulah pancasila dijadikan sebagai dasar negara ini. artinya segala tindak tanduk dari orang-orang yang termaktub sebagai warga negara dari republik yang bernama indonesia, haruslah didasarkan pada nilai-nilai dan semangat pancasila. apakah dia sebagai seorang politisi, birokrat, aktivis, buruh, mahasiswa dan lain sebagainya. akan tetapi banyak kenyataan yang bisa membuktikan bahwa nilai-nilai dan semangat pancasila sudah kurang membumi,”katanya.

Selanjutnya masih kata Iskandar, peringatan hari kesaktian pancasila setiap tanggal 1 oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian pancasila itu sendiri. hal ini penting khususnya bagi generasi muda bangsa ini. generasi baru tidak akan memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan atas bangsa ini tanpa mengenali sesungguhnya sejarah kehidupannya.

“Ditengah terpaan pengaruh kekuatan global, kita seharusnya menguatkan dan memperlengkapi diri agar tidak terjerembab dalam lika-liku zaman sekarang ini. salah satunya adalah dengan menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai energi untuk membangun kembali jati diri bangsa ini. bangsa ini bisa berdiri tegak, hanya jika mau kembali menghidupkan dan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai pancasila itu sendiri. kesaktian disini bukan diartikan pancasila secara aktif mampu melakukan sesuatu, melainkan pandangan serta nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila mampu ditranformasikan oleh komponen bangsa dalam berkehidupan kebangsaan dan bernegara,”Pungkasnya. (Iwan/Ismail).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here