Lambar (Duta Lampung Online)– Kamis (19/9), Pemerintah kabupaten lampung barat melalui dinas ketahanan pangan dan tim pengarak pkk menggelar acara festival pangan lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) digelar di aula keagungan.
Dalam acara tersebut, selain Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Dan Wakil Bupati Lamping Barat Mad Hasnurin, Turut Hadir Juga Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Barat, Staf Ahli, Asisten, Waka Polres Lampung Barat, Para Kepala OPD Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, Ketua PKK Lampung Barat, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lampung Barat Beserta Jajarannya, Ibu Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Lampung Barat beserta Jajarannya, dan para peserta lomba .
Ketua PKK Lampung Barat Ny Partinia Parosil Mengatakan bahwa, penganekaragaman pangan merupakan upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan berbasis pada potensi sumber daya lokal untuk mewujudkan sumber daya manusia (sdm) yang sehat, aktif dan produktif.
Selanjutnya, puna mendorong percepatan penganekaragaman pangan, maka perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan baik di sisi hulu maupun hilir. Dari sisi hulu perlu dilakukan dengan peningkatan penyediaan berbgai jenis dan aneka ragam pangan dengan pengembangan sumber daya lokal, sehingga tidak tergantung pada salah satu jenis bahan pangan saja.
Dari sisi hilir, perlu dilakukan strategi yang meliputi pengembangan pengolahan pangan lokal berbasis industri rumah tangga, inovasi resep dan menu, serta kampanye atau gerakan sosialisasi dan promosi untuk merubah pola konsumsi pangan masyarakat.
Pola konsumsi pangan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Pada kenyataannya sampai saat ini, pola konsumsi pangan sebagian besar masyarakat masih belum memenuhi kaidah gizi seimbang. Konsumsi sayuran dan buah-buahan masih rendah, begitu juga kualitas konsumsi protein juga masih rendah, serta masih tingginya konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan pola konsumsi pangan yang baik, maka konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (b2sa) dengan memanfaatkan pangan lokal, menjadi sangat penting untuk diterapkan dalam pola konsumsi sehari-hari.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten lampung barat melalui dinas ketahanan pangan bekerjasama dengan tim penggerak pkk kabupaten lampung barat adalah mengadakan festival pangan lokal beragam, bergizi, seimbang dan aman (b2sa) tahun 2019, ujarnya”.
Dalam sambutanya, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyampaikan bawha, pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat dan produktif, manusia memerlukan sekitar 45 jenis zat gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam, maka kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh asupan zat gizi yang seimbang, ujarnya”.
Untuk itu, upaya penganekaragaman pangan menjadi sangat penting. Dari sisi ketersedian, upaya tersebut dapat menyediakan pilihan pangan yang lebih beragam dengan pengembangan sumber daya lokal, sehingga dapat mengembangkan kekayaan alam dengan bijak.
Dari sisi kebutuhan gizi, penganekaragaman konsumsi pangan akan berpotensi untuk memperbaiki status gizi masyarakat dengan lebih baik.
Seterusnya, pemerintah kabupaten lampung barat akan terus menerus berupaya meningkatkan produksi pangan dengan penyediaan pangan yang beraneka ragam, mewujudkan tingkat kecukupan pangan masyarkat serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pangan yang diharapkan dapat menembus pasar lokal maupun nasional.
Lalu, kabupaten lampung barat memiliki potensi pangan lokal sumber karbohidrat non beras yang cukup besar yang tersedia hampir di seluruh wilayah kecamatan, baik yang terdapat di pekarangan, lahan pertanian maupun di lahan perkebunan, seperti : talas, umbi-umbian, pisang dan lain sebagainya. Namun pemanfaatannya sampai saat ini masih belum optimal dan kurang terberdayakan.
Yang menjadi tantangan kita saat ini adalah bagaimana kita melakukan diversifikasi makanan olahan yang berasal dari bahan pangan non beras tetapi tetap mempertahankan nilai gizi yang seimbang.
Karena untuk menuju hidup sehat, cerdas dan produktif, setiap individu haruslah terpenuhi asupan gizinya dengan mengonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang.
Dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman (b2sa), serta dalam rangka meningkatkan kreasi dan nilai tambah produk pangan lokal yang bernilai komersial, maka festival ini merupakan salah satu cara pengenalan, edukasi dan promosi kepada masyarakat.
Tentunya diharapkan hasil dari festival ini akan dapat diaplikasikan secara permanen dan massal pada seluruh masyarakat lampung barat.
Maka dengan upaya yang dilaksanakan hari ini, kami berharap akan berdampak positif terhadap peningkatan jiwa kewirausahaan ibu-ibu pkk dan kwt, peningkatan kreatifitas dan inovasi, serta peningkatan nilai tambah produk pangan lokal lampung barat, dan akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Terakhir harapanya, kepada semua peserta agar lebih kreatif mengembangkan beragam menu dan olahan pangan lokal dengan tetap mengedepankan kandungan nilai gizinya. Dan diharapkan kepada opd terkait agar melakukan fasilitasi dan mediasi dalam rangka meningkatkan pemasaran produk olahan tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, tutupnya”.(Ismail)