BANDAR LAMPUNG (DUTA LAMPUNG ONLINE)-– Sebagai mitra penting pembangunan desa, Tenaga Profesional Pendamping Desa (PD) sudah barang tentu harus memiliki kemampuan yang mumpuni, agar program P3MD yang digadang-gadang sebagai salah satu perwujudan Nawa Cita Kabinet Kerja tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Di Lampung sedikitnya ada 347 orang PD yg ikut Pelatihan Pratugas dari total 366 orang lolos seleksi. “Kita sudah mengundang seluruh PD hasil seleksi 2015 dan 2016. Ada 19 orang yang tidak memenuhi undangan dengan berbagai alasan,” kata salah satu Tenaga Ahli (TA) Konsultan Pendamping Provinsi (KPP) P3MD Lampung, Khoirul Anwar.
Pratugas yang akan berlangsung hingga 4 November 2016 mendatang tersebut, dilaksanakan di tiga hotel berbintang di kota Bandar Lampung, antara lain hotel Seven, Emercia dan Horison.
Ditemui disela pelatihan, salah satu PD yang ditugaskan di Sekampung Udik, Lampung Timur, Dwi Suciati mengatakan, sebagai peserta dirinya merasakan ada yang berbeda dalam pelatihan yang diikutinya untuk kali kedua ini.
“Ya, pelatihan Pratugas kali ini lebih komprehensif. Selain di kelola oleh Event Organizer yang profesional, pelatihan kali ini juga waktunya lebih panjang dan materinya lebih lengkap,” kata sarjana Universitas Lampung itu, kemarin (31/10/2016).
Menurut Dwi, selama dirinya menjadi PD hampir tidak ada halangan yang berarti yang ditemui di lapangan. Kendati demikian, wanita satu anak tersebut mengakui jika penempatan PD dinilai kurang efektif, mengingat dirinya dan beberapa PD lain ditempatkan sangat jauh dari domisili.
“Kami sangat menikmati pekerjaan ini. Dan kami terus belajar agar tugas dan fungsi kami dapat maksimal. Yang menjadi halangan bagi kami saat ini adalah terkait penempatan. Memang kami harus siap ditempatkan dimana pun. Tetapi alangkah baiknya jika sesuai dengan domisili atau tidak terlalu jauh,” tuturnya.
Sebab, lanjut Dwi, selain alasan efesiensi waktu, faktor keamanan jug menjadi penghalang kinerja para PD. “Tidak sedikit dari kami (PD) adalah perempuan. Nah, tempat saya ditugaskan terkenal rawan pembegalan. Rekan saya PLD pernah menjadi korban pembegalan. Karenanya, saya sangat berharap setelah Pratugas ini saya bisa direlokasi,” harap Dwi. (ari)