OJK Dukung BPD Jadi Penggerak Perekonomian Daerah dan Nasional

0
8

Jakarta, (Duta Lampung Online) –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung peningkatan peran dan kontribusi Bank Pembangunan Daerah (BPD) guna mendorong perekonomian daerah dan nasional, sekaligus mewujudkan sistem keuangan yang kuat dan berintegritas.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam dalam konferensi pers ‘Penandatanganan Pernyataan Bersama tentang Penguatan Bank Pembangunan Daerah’, yang juga disepakati oleh Kementerian Dalam Negeri RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Kami mengapresiasi, dari angka-angka yang kami peroleh BPD merupakan kelompok bank yang lebih kuat dalam menghadapi kondisi ekonomi masa Covid ini. Dapat kami katakan secara pertumbuhan kredit, BPD masih tumbuh positif 4,99 persen (yoy) dan 3,29 persen (ytd),” ujar Wimboh, Selasa (8/12).

Meskipun secara nasional pertumbuhan kredit cukup rendah, Wimboh mengakui dari segi likuiditas, BPD tidak ada kendala.

“Dari segi nonperforming loan (NPL), BPD terjaga 3,09 persen, lebih rendah daripada NPL nasional. Secara keseluruhan, ini bagus. Kami mengharapkan BPD menjadi motor penggerak perekonomian daerah karena punya privilege yang besar dibandingkan bank-bank lain,” ujarnya.

Meski demikian, ada catatan agar ke depan bagi BPD supaya bisa menjadi player utama di daerahnya sekaligus membantu memakmurkan masyarakat di daerah.

“Selalu junjung tinggi governance dan integritas agar kepercayaan masyarakat tidak hilang karena bisnis perbankan ini adalah bisnis kepercayaan, dan membuat BPD akan sulit berkembang.”

Kemudian untuk bisa survive, lanjut Wimboh, pengembangan SDM di sektor BPD juga sangat penting karena persaingan sudah semakin ketat.

“Profesionalitas ini penting untuk kita menelurkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, marketing bagus, dan bisa melakukan pekerjaan dengan lebih efisien.”

Terakhir, kemampuan permodalan dan pemanfaatan teknologi sangat penting diadaptasi untuk menaikkan keunggulan kompetitif industri keuangan.

“Contohnya saja munculnya fintech atau pinjaman dalam bentuk direct investment. Apabila kita tidak bisa memanfaatkan teknologi, kita akan sulit bersaing,” ujar Wimboh.

Dilansir Dari Halaman CNN Indonesia