Bandarlampung ( Duta Lampung Online)-NOVEL dengan judul Maafkan Aku Kuala Mesuji karya putra daerah Lampung, yang tinggal di Desa Buko Puso, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, sudah siap edar. Hal ini disampaikan oleh, Fajar saat berkunjung di kantor redaksi Duta Lampung, Kamis (15/9/2016).
Fajar mengatakan, penjualan buku novel Maafkan Aku Kuala Mesuji dengan harga Rp80 ribu/buku, lima puluh persennya hasil penjualan akan disumbangkan untuk pembangunan sekolah dasar (SD) Kuala Mesuji, yang saat ini sangat memprihatinkan.
“Sebagai putra daerah yang tinggal didaerah pedalaman saya sangat tergugah dan terpanggil secara moral untuk membantu anak-anak sekolah yang ada di Kula Mesuji melalui pesan moral yang saya sampaikan melalui tulisan saya di Novel. Hasil penjualan lima puluh persennya akan saya sumbangkan untuk pembangunan sekolah dikuala mesuji,”ujarnya.
Fajar mencerritakan isi novel yang diberi judul Maafkan Aku Kuala Mesuji, adalah potret atau gambaran dari masyarakat pemukiman bibir muara yang begitu erat memegang sikap kebersamaan, juga corak adat budaya.
“Dua sisi yang masih belum terkontaminasi oleh muatan semu perilaku hedonis. Ia memperlihatkan semangat sebuah daerah ‘terisolir’ yang sungguh menyentak,”ungkap Fajar.
Selain itu menurut Fajar, isi Novel tersebut yakni menengok latar belakang setting awal cerita yang menghadirkan Register 45 Sungaibuaya, yang harus diungkap bahwa tokoh Lin yang berlatar belakang penyandang penyakit (WTS Eks gang Dolly) dan bermukim diwarung remang-remang sepanjang Moro-moro, Wayserdang Mesuji, adalah sentilan terhadap maraknya sengketa agraria pasca reformasi bergulir.
Selain itu juga isi novel masih kata Fajar menceritakan kampung nelayan Kualasidang yang mayoritas dihuni oleh suku Sugi Waras (OKI) dan Bugis, secara psikologis, mereka adalah masyarakat Sungai-sidang Kabupaten Mesuji yang sudah tinggal turun temurun sejak puluhan tahun.
“Saya hanya ingin berkata, teruslah berkarya mas Fajar. Terlalu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membangun Mesuji, salah satunya dengan karya sastra semacam ini,” ungkapnya.(*)