Berdasarkan pantauan di lapangan, kawanan monyet itu bergelantungan di sejumlah pohon di perkantoran Pemkot Bandar Lampung. Kejadian ini sempat mengejutkan sebagian pegawai negeri sipil (PNS) yang telah beraktivitas.
“Tidak pernah terjadi hal yang seperti ini selama lima tahun saya bekerja di sini,” kata salah seorang pegawai, Tito.
Dia mengatakan, kera yang seperti itu biasanya ada di Tamah Hutan Kera, yang lokasinya memang tidak jauh dari kantor pemkot.
Menanggapi kejadian itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung Hendrawan mengatakan, peristiwa tersebut memang cukup aneh, sebab kawanan kera masuk ke lingkungan manusia biasanya terjadi saat musim kemarau.
“Biasanya selain di Taman Hutan Kera, kawanan kera itu datang ke permukiman, biasanya terjadi di musim kemarau karena kekurangan makanan,” ujarnya, yang menduga kawanan kera ini kekurangan pasokan makanan di Taman Hutan Kera, seperti dilansir Okezone.
“Bisa jadi karena semakin terdesaknya wilayah habitat lantaran pertumbuhan permukiman atau tingkat populasi bisa membludak. Ini bisa dikurangi dengan cara dipindahkan, tapi bukan dengan suntik kebiri seperti yang sempat diusulkan beberapa waktu lalu,” tutur Hendrawan.
Dia berharap, Pemkot Bandar Lampung memberikan pengelolaan secara baik terhadap keberadaan ratusan kera itu. Selain populasi itu tumbuh secara alami, kawanan kera juga merupakan objek wisata yang harus dikelola dengan baik.
“Pemkot harus melakukan pengelolaan secara baik dengan memberinya makan dan pemeliharaan habitatnya,” imbau Hendrawan. (LO*)