Pati, (Duta Lampung Online) – Mesin Penggiling Jagung Bantuan Pemerintah Tidak Sesuai Harapan Petani Kabupaten Pati, terutama Desa Godo kecewa .
Hal itu disampaikan Utomo senthut, warga Kropak yang justru mendapat berkah sebagai tukang las besi dan mekanik mesin dan alat berat, yang berlokasi di Karanganyar, Kropak, Winong, Pati.
Petani merupakan produsen kebutuhan pokok. Awalnya petani seperti Sugiharto (56) sangat senang dan terharu atas kepedulian dan perhatian pemerintah daerah terhadap petani, memberi bantuan mesin perontok jagung ini .
Namun sangat disayangkan bila petani menerima bantuan dari Pemkab. Pati, dimana bantuan berupa mesin pengering dan penggiling jagung tidak sesuai spek dan standarnya harapan para petani di salah satu Desa Godo Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil pantauan awak media Duta Lampung Online melalui salah seorang petani yang tidak mau di sebutkan namanya bahwa mesin pengering jagung yang mereka terima tidak sesuai harapan, petani Godo merasa sangat kecewa atas pemberian pemerintah daerah Kabupaten Pati. Dimana mesin penggiling jagung bantuan pemerintah kepada Gapoktan, yang telah di terima oleh para petani melalui kelompok tani bukan mesin pengering jagung tapi mesin yang mereka gunakan dari bantuan pemerintah daerah Kab. Pati Untuk menghasilkan jagung menjadi basah dan lembab. Sehingga para petani terpaksa harus melakukan tindakan mengeringkan jagung secara tradisional seperti menjemur sampai penggilingan jagung yang sudah kering dengan cara terik matahari. (15/6/22)
Pada hal mesin pengering jagung yang di terima petani melalui kelompok tani Mandiri Desa Godo, Winong, Pati, Jawa Tengah tersebut telah di terima kurang lebih baru 4 bulan. Tetapi mesin tersebut masih jauh dari harapan petani di Kabupaten Pati, sangat Rapuh sering rusak masuk bengkel untuk sevice dan hasilnya tak sesuai standar bahkan bisa merusak hasil produksi.
Sementara seperti di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, yang paling Banyak produksi Jagungnya adalah di Desa Godo.
Melalui salah seorang kepala kelompok petani jumlah mesin pengering jagung berjumlah kurang lebih 12 unit dan di duga seluruh mesin yang di terima para petani tidak sesuai harapan petani maka mesin tersebut tidak di operasikan kembali, petani memilih merakit sendiri di Bengkel Utomo Kropak .
Diduga bantuan berupa mesin perontok jagung menelan biaya yang cukup besar dan negara maupun daerah mengalami kerugian atas pembelian mesin pengering jagung yang tidak sesuai harapan para petani.
“Buat apa mesin Jaging ini ada dan bila mesin ini tidak bisa kami (petani) manfaatkan dan jauh dari harapan kami (petani),”ucap Hanafi asnawi seorang petani.
Diharapkan kepada Bapak Bupati Pati melalui Dinas Pertanian agar benar-benar serius untuk memberi bantuan kepada petani. Bukan hanya untuk pencitraan kepada para petani.(SH)