Mesuji (Dutalampung Online)- Banyaknya jalan yang rusak parah dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji, serta jalan yang ada dipedalaman maupun jalan provinsi, menuai kritikan pedas yang datang dari sejumlah elemen masyarakat.
Bahkan sejumlah kalangan juga banyak menilai bupati setempat, Khamamik selama menjabat sebagai orang nomor satu, diduga telah gagal bangun Kabupaten Mesuji.
Tudingan tersebut, sangatlah beralasan mengingat, kabupaten Mesuji dibilang paling terbelakang dibandingkan dengan kabupaten lainnya yang telah mengalami kemajuan pesat khususnya dibidang infrastruktur jalan dan bangunan gedung perkantoran.
“Kabupaten Mesuji paling terbelakang ketimbang kabupaten lainnya yang sudah maju duluan. Padahal ada beberapa kabupaten yang telah maju seperti, Tulang Bawang Barat, Pringsewu dan Pesawaran. Gedung perkantoran di kabupaten tetangga sudah lama di temapati, sementara kantor bupati kami boro-boro ditempati selesainya juga entah kapan,”ungkap salah satu warga di Simpang Pematang, yang enggan ditulis namanya, saat dikonfirmasi pada Senen (25/7/2016).
Narasumber mengatakan, hingga saat ini kantor bupati setempat belum selesai dalam proses pembangunan. Bahkan akses jalan yang menuju kantor bupati masih kata narasumber, belum layak untuk dilewati alias masih terbengkalai.
“Padahal pembangunan gedung kantor bupati tahap 1 sampai dengan tahap tujuh, beradasarkan informasi yang saya dapatkan, sudah menghabiskan anggaran mencapai Rp62,3 miliar lebih. Kok uang sebanyak itu pembangunan kantor bupati hingga saat ini belum juga selesai, alias masih terbengkalai,”kata narasumber.
Narasumber menambahkan, selain pembangunan kantor bupati, pembangunan gedung perkantoran lainnya juga masih banyak yang terbengkalai.
“Sedangkan pembangunan yang sudah dikerjakan juga dinilai tidak sesuai dengan anggaran. Seperti contohnya pembangunan jalan banyak yang tidak sesuai dengan aturan. Diduga kuat biaya dan pekerjaan tidak sesuai,”tambahnya.
Terpisah, salah satu warga yang ada di Simpang Garuda Hitam, yang enggan menyebutkan namanya juga mengatakan, hingga saat ini jalan tersebut masih mengalami rusak parah dan belum juga diperbaiki oleh pemerintah setempat.
“Kami merasa geram dengan pemimpin kami. Apa saja yang dilakukan mereka selama ini kok pembangunan dikabupaten kami masih terbelakang. Kemana saja uang rakyat yang notabene nya uang dari pajak masyarakat,”keluh narasumber.
Narasumber berharap kepada pemerintah setempat yang terkait agar memperhatikan nasip mereka. Pasanya akibat lambatnya pembangunan yang ada didaerahnya berpengaruh pada perekonomian rakyat.
“Akibat banyak jalan yang masih rusak parah dan seperti kubangan kerbau, hasil panen kami jadi anjlok dan harga sembako menjadi mahal karena biaya transpotasi mahal,”imbuhnya.
Meski keadaan masih sangat memprihatinkan, lanjut kata narasumber, hingga saat ini anehnya para pejabat belum juga tersentuh untuk melakukan pembangunan yang ada diwilayahnya.
“Maaf mas, bahkan para pelaku media jarang sekali untuk memberitakan kondisi daerah kami. Padahal disini pembangunannya terkesan karut-marut,”pungkasnya.(Tim).