JAKARTA (DUTA LAMPUNG ONLINE)-Provinsi Lampung, yang kaya dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya serta adat istiadat adi luhung, juga memiliki aneka permainan anak tradisional.
Pada Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia (FPTA) di Taman Bhinneka Tunggal Ika, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (11/12/2016); Provinsi Lampung mengirim 12 anak dan menampilkan 3 permainan seperti yakni nyumput sarung (sembunyi dalam sarung), lempar selop (lempar sendal) ngakuk wai ( ngambil air pakai tabuw/ buah maja).
Permainan tradisional anak lampung disamping yang ditampilkan di FPTA masih banyak jenis permainan lainnya seperti bledukan/jeduman, sundeng khulah, yeye, jemamok, kethekan, kucing buta, main lidi, sasego’an,dll. Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung Dewi Budi Utami.
Masih menurut Dewi Budi Utami, FPTA ini diikuti oleh ribuan anak mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menunjukkan atraksi budaya seperti tarian dan permainan tradisional.
Permainan anak tradisional di Provinsi Lampung perlu dilestarikan mengingat permainan merupakan salah satu media dalam mempererat tali persaudaraan. Selain itu, permainan merupakan salah satu media komunikasi antar anak dan tudak membedakan suku, agama dan latar belakang orang tuanya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perindungan Anak Yohana Susana Yambise dalam sambutan pembukaannya mengatakan, permainan tradisional memiliki banyak manfaat, seperti mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kreativitas, kemampuan bersosialisasi, dan melatih kemampuan motorik anak.
“Festival yang baru pertama kali digelar secara nasional, merupakan bentuk pengenalan budaya lokal sekaligus memenuhi hak anak untuk bermain dan memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif dan kreatif,” kata Yohana. (Rita)