METRO (Pena Berlian Online) – Rapat Pembahasan Kelompok Pengeluaran dan Komoditas Penyumbang Inflasi Kota Metro dihadiri oleh Asisten II Yeri Ehwan, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Metro, dan Kepala OPD se-Kota Metro serta Perwakilan BI Provinsi Lampung, yang berlangsung di OR Setda Kota Metro, Rabu (18/09/19).
Kabag Perekonomian Elmanani dalam laporannya menyampaikan bahwa pada Bulan Agustus 2019, Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,41% karena adanya kenaikan indeks dari 142,49 pada Bulan Juli 2019 menjadi 143,08 pada Bulan Agustus 2019. Kota Metro menempati peringkat ke-12 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya secara nasional dan peringkat pertama dari 23 kota se-Sumatera. “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya cabai merah, beras, cabai hijau, cabai rawit, batu bata, rokok filter, emas perhiasan, dan biaya pendidikan SD, SMP serta SMA,” jelasnya.
Sementara Asisten II Yeri Ehwan, selaku pimpinan rapat menyatakan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dibidang pendidikan yaitu dengan cara mengimbau ke lembaga swasta untuk tidak menaikkan biaya pendidikan terlalu tinggi dengan tujuan utama untuk menekan kenaikan inflasi dan tidak kontradiksi dengan deklarasi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan.
Diakhir rapat Kabag Perekonomian menambahkan bahwa beras diprediksi sampai Bulan Desember nanti akan mengalami kenaikan harga dan sudah dikoordinasikan dengan Bulog bahwa stok di gudang Bulog masih banyak. Sudah diagendakan juga untuk setiap bulan sampai Bulan Desember akan dilakukan operasi pasar untuk mencegah terjadinya penimbunan.(Yodi)