Bandar Lampung, (Duta Lampung Online) Ketua Umum Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (Ketum PWDPI), M. Nurullah RS, berharap para insans pers tetap mempertahankan media mainstream yang menjadi garda terdepan sumber informasi yang valid bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebab kata Ketum DPP PWDPI Media mainstream Masih memiliki aturan main yang sangat ketat dalam proses penyajian berita. Kelayakan sebuah informasi untuk di beritakan menjadi konsumsi publik melalui proses panjang, sehingga dapat di pertanggung jawabkan.
“Para jurnalis di media mainstream, umumnya para profesional dengan pendidikan cukup memadai dan diberikan pembekalan khusus tentang etika jurnalistik. Umumnya tergabung dalam serikat profesi yang diikat oleh kode etik,”ujarnya saat dikonfirmasi disela-sela menghadiri acara undangan pernikahan Putri dewan pembina DPC PWDPI kota Bandar Lampung, Hi. Nuryadin, pada (29/7/2023).
Ketum DPP PWDPI menjelaskan jurnalis media mainstream, bekerja mencari, mengolah, dan menyebarkan informasi dengan kerangka etis. Mereka mengabarkan fakta, bukan fantasi.
‘Sedangkan media online atau media baru merupakan media komunikasi yang pemanfaatan nya menggunakan perangkat internet,”ujarnya.
Sebagai seorang jurnalis yang sudah menekuni dunia pers selama 20 tahun, Ketum PWDPI sangat antusias memaparkan kepada awak medianya Fauzan dan Fahri seputar media online serta berbagai hal mengenai jurnalistik.
“Media online merupakan sebuah sarana untuk berkomunikasi secara online melalui website dan aplikasi yang hanya bisa diakses dengan internet seperti Instagram, twitter, tiktok berupa teks, suara, foto dan video,” jelasnya.
Menurutnya, seorang jurnalistik pada era saat ini tidak hanya berhubungan dengan pemberitaan saja, namun sebagai jurnalis, juga dapat menjadi seorang konten creator yang menciptakan konten atau media untuk di bagikan secara online.
“Jurnalis juga bisa menjadi konten creator karena banyak para pembuat konten dengan mudah menemukan berbagai informasi,” kata Ketum PWDPI yang Notabenenya Direktur dan owner media cetak harian duta Lampung, duta Lampung online, pena berlian online serta duta news TV.
Ketum PWDPI berharab anggota PWDPI memiliki pengetahuan dan keterampilan baru, serta dapat membedakan konten berita mainstream vs media online bagi para peserta untuk mengembangkan dunia jurnalistik.
“Semoga ini sedikit memberikan wawasan kepada para insans pers HUSUSNYA yang tergabung pada PWDPI agar dapat lebih beradaptasi dan siap menghadapi dunia jurnalistik, sehingga mampu mewujudkan harapan yang diinginkan oleh masyarakat serta negara kita khususnya kalangan jurnalis,”pungkasnya.(PWDPI.MUBA)