BANDAR LAMPUNG (DUTA LAMPUNG ONLINE)-Ketua Umum DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Provinsi Lampung Ir. Sutono Sadiman Sastrosuwito, meski harga tani anjlok petani harus tetap semangat.
Sutono mengatakan, petani Lampung harus tetap semangat, meski diterpa badai keterpurukan harga. Banyak tanaman lain yang bisa dikembangkan dan memiliki prospek harga yang baik. Selain padi dan jagung, produk perkebunan disinyalir tetap memiliki harga baik. Misalnya lada, kopi, dan cabe Jawa.
Di samping itu masih kata dia, tanaman holtikultura juga sangat menggoda untuk dikembangkan, meski petani harus diberi bekal terlebih dahulu oleh penyuluh agar berhasil dan mengerti liku-liku pemasarannya.
“Bahkan untuk menambah pernghasilan petani perlu lagi diberi informasi ke petani tentang pertanian terpadu dengan peternakan seperti unggas atau hewan mamalia,” kata Sutono, Senen (3/10/2016).
Sutono juga mengungkapkan, tanaman cabai Jawa kini memang populer. Tanaman jenis rempah ini masih berkerabat dengan lada dan kemukus, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Nama lainnya adalah Cabai jamu,Cabe Jawa atau cabai saja, meskipun penyebutan terakhir ini akan rancu dengan cabai yang sekarang lebih populer, Capsicum annuum. Nama daerah lain adalah cabai solak (Madura) dan cabia (Sulawesi).
Produk perdagangan cabai jawa adalah untai yang dikeringkan, berguna sebagai bumbu masak dan berkhasiat pengobatan. Dalam perdagangan, seringkali untai kering ini dianggap sama dengan untai kering dari lada panjang (Piper longum), sehingga lada panjang pun juga sering disematkan pada cabai jawa. Berbagai kalangan menilai saat ini peranan penyuluh sangat besar dalam membantu petani mencari alternatif tanaman di tengah keterpurukan harga.
“Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh insya Allah berhasil. Man Jadda Wajadda,” kata Sutono. (Red)