MESTINYA hari pertama tahun ajaran baru menjadi saat yang penuh kesan, baik bagi para siswa, guru maupun orang tua.Namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi di SMKN 9 Bandarlampung. Pagi hari sekolah ini kedatangan Kepala Dinas Pendidikan Kota, beserta rombongan tentu saja.
Dengan lantangnya pejabat eselon II ini membacakan Surat Keputusan Walikota Bandarlampung tentang penutupan SMKN 9 tersebut. Untuk itu, para Guru, murid dan semua yang ada agar meninggalkan gedung tersebut.
Mendapat ancaman tersebut semua diam. Takut? Ternyata tidak. Mereka diam dan tidak beranjak dari tempatnya. Artinya masih dengan sikap semula, tidak akan melepas sekolah tersebut.
Sementara, di sekitar sekolah telah berkerumun para orang tua wali, Komite Sekolah, LSM Pemerhati Pendidikan yang ikut menyaksikan acara pengusiran tersebut.
Rupanya Kepala Dinas Pendidikan punya firasat kurang baik, setelah tadi dengan lantangnya membaca SK Walikota, akhirnya balik kanan meninggalkan halaman sekolah, diiringi tepuk tangan para murid dari dalam kelas.
Siang hari, atas inisiatif Kapolresta Bandarlampung, diadakan pertemuan yang melibatkan Kepala Dinas Pendidkan Provinsi Lampung dan Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, yang diwakili Kabid Dikmenum, Tatang. Sayang, dalam pertemuan tersebut saudara Tatang bersikap kurang terpuji, yakni meninggalkan rapat sambil bicara bahwa SK Walikota tentang penutupan SMKN 9 tersebut harga mati….. jeileeeee.
Lantas apa komentar Pemprov Lampung terkait hal ini? Gubernur Lampung melalui Plt Sekda, Satono menanggapi santai. Kalau Walikota menerbitkan SK Penutupan sekolah tersebut, tentu Pemprov akan menerbitkan SK tentang Pembatalan SK Walikota….. heheehe..SK dibalas dengan SK, lucu juga.
Tempo hari, Gubernur Lampung sempat bicara dengan nada guyon tapi serius. “Lo berani pasang badan, gua giles….”Gubernur sejak awal memang sudah bicara bahwa dirinya siap untuk menyelamatkan SMKN 9 yang akan di tutup Walikota dan diganti dengan SMPN.
Mari kita ikuti perkembangannya, kayaknya bakal menarik. Sama menariknya dengan tuntutan beberapa lembaga yang minta agar dana sertifikasi guru dan Gaji ke 14 segera dicairkan.
Top of Form